BP Tapera Siapkan Dana FLPP Rp21,04 Triliun di 2024
Tangerang, BisnisPro.id – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) telah menetapkan target penyaluran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sebesar Rp21,04 triliun untuk 166.000 unit rumah pada tahun 2024. Informasi ini diambil dari manajemen BP Tapera pada tanggal 5 September 2023, sesuai dengan Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2024.
Dana sebesar Rp13,72 triliun dialokasikan oleh pemerintah dari Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (DIPA) untuk program FLPP ini. Selain itu, ada pengembalian pokok sebesar Rp7,09 triliun atas dana yang telah diberikan sebelumnya, serta saldo awal dana FLPP pada Januari 2024 sebesar Rp230,97 miliar.
Meskipun demikian, rencana penyaluran FLPP ini ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan realisasi penyaluran FLPP pada tahun 2022 yang mencapai 226.000 unit rumah dengan total dana sebesar Rp25,15 triliun. Hingga Agustus 2023, BP Tapera telah berhasil menyalurkan dana FLPP sebanyak 146.123 unit rumah dengan total pembiayaan mencapai Rp16,47 triliun. Komisioner BP Tapera, Adi Setianto, menjelaskan bahwa realisasi ini sesuai dengan komitmen BP Tapera dalam mengelola dana yang mereka miliki saat ini.
“Kami mengelola dana yang dipercaya oleh pemerintah secara prudent dan menggandeng pihak professional yang secara rutin diawasi dan dievaluasi sesuai dengan peraturan OJK dan Peraturan Badan BP Tapera,” ungkap Adi.
BP Tapera juga telah menegaskan komitmennya untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan secara maksimal guna mencapai target penyaluran pembiayaan tahun 2023, terutama dalam menghadapi kenaikan harga rumah yang berlaku efektif mulai 1 Juli 2023. Pada tahun 2021, BP Tapera telah diberi tanggung jawab sebagai Operator Investasi pemerintah (OIP) oleh Kementerian Keuangan.
Sebagai hasilnya, pengelolaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang sebelumnya dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) resmi dialihkan ke BP Tapera. Hal ini melibatkan pengalihan aset berupa outstanding pinjaman FLPP senilai Rp59,1 triliun serta dana kas sebesar Rp1,54 triliun ke BP Tapera.
Dengan demikian, BP Tapera telah memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mengelola pembiayaan perumahan di Indonesia dan berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penyaluran dana FLPP guna mendukung sektor perumahan di negara ini.
No Comments