Dewan TJ: Tidak Hanya Banjir, Kota Tangerang Juga Masih Dihantui Masalah Sampah

Anggota DPRD Kota Tangerang dari Fraksi PKB Tasril Jamal lakukan sidak dan peninjauan pengerjaan Drainase sudah sesuai dengan spesifikasi atau belum.

Tangerang, BisnisPro.id – Hal yang dikhawatirkan terjadi, banjir kembali melanda Perumahan Taman Asri Larangan, Jum’at (28/04/2023). Hujan deras yang mengguyur meskipun hanya sesaat membuat perumahan ini sempat terendam banjir hingga 1 meter.

Bayu, salah satu warga Perumahan Taman Asri, menceritakan banjir terjadi usai hujan deras sekitar satu jam pada pukul 13:00 WIB. Hingga sore hari, banjir masih menggenangi kawasan dan berdampak pada para pelaku usaha di sekitar komplek.

“Banjir mencapai 1 meter pada titik paling tinggi dan menyebabkan aktivitas jual beli di beberapa toko menjadi terganggu,” ungkap Bayu.

Sebelumnya, Anggota DPRD Kota Tangerang Tasril Jamal mengkritisi Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Pemerintah Kota Tangerang Tahun 2022 yang kini dipimpin Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah dan wakilnya Sachrudin, dinilai hanya Lips Service saja.

Salah satunya mengenai persoalan banjir yang masih menjadi momok yang mengganggu masyarakat Kota Tangerang, khususnya untuk sejumlah ruas jalan raya di Kecamatan Larangan, Ciledug.

Menurutnya, Pemkot Tangerang masih setengah-setengah dalam mengatasi persoalan banjir ini. Dibutuhkan sinergi dan integrasi antara Pemkot Tangerang dan juga Dinas PUPR Provinsi dan Pusat dalam masalah pengelolaan drainase.

“Apakah penuntasan masalah banjir ini sudah sesuai dengan RPJMD nya pak Wali? Jangan hanya disebut tercapai, tapi realisasinya tidak optimal. Toh seperti yang kita tahu, masih ada banjir. Kan kalau begini bisa dibilang, masih asal-asalan kerjanya,” ujar Tasril.

Persoalan sampah juga sangat meresahkan

Tak hanya persoalan banjir, Pemkot Tangerang juga dinilai kewalahan dalam mengelola sampah yang ada di Kota Tangerang, salah satunya seperti yang terjadi di Komplek Pondok Surya Kecamatan Karang Tengah, Ciledug, seperti disampaikan oleh Wawan warga Pondok Surya.

“Alhamdulillah, Pak Dewan TJ masih kritis dan senantiasa realistis dalam menilai kinerjanya pemerintahan. Memang masih banyak yg perlu dibenahi, salah satunya adalah masalah pengelolaan sampah,” kata Wawan.

Menurut Wawan, di kompleknya sampah diangkat paling cepat satu minggu satu kali dengan alasan kurangnya armada.

“Bayangkan, jika tidak dibuang sendiri ke luar, bau busuk merebak. Sedangkan jika dibuang keluar, tempat pembuangan sementara langka,” ujar Wawan.

Wawan berharap jika ajang penghargaan ADIPURA, PROKLIM dan sebagainya jangan hanya dijadikan lomba belaka, namun tidak mengakar dalam keseharian, sampah diangkut dan dibersihkan hanya jika tim penilai tiba.

“Alangkah indahnya jika Pemkot dapat memanage angkutan sampah lebih baik dan disiplin. Tentukan tempat pembuangan sampah sementara serta tentukan jam pembuangan yang melanggar kenakan sanksi baik kepada operator maupun warga,” tegas Wawan. (Dian Ardiansyah)