Lippo Group Telah Menjalankan ESG Sejak 3 Tahun Lalu

Muhammad Kemal Farezy Feb 7, 2022 0 Comments
Lippo Group Telah Menjalankan ESG Sejak 3 Tahun Lalu

Jakarta, BisnisPro,id – Terpilihnya Lippo Group menjadi salah satu perusahaan pertama dari Asia Tenggara yang menandatangani World Economic Forum Stakeholder Capitalism Metrics (SCM) bersama dengan lebih dari 100 perusahaan internasional kelas dunia lainnya tak mengherankan.

Pasalnya, Lippo Group sendiri telah mulai memperhatikan penerapan prinsip environmental, social, dan governance (ESG) setidaknya sejak tiga tahun lalu.

“Jadi, ini bukan hal baru bagi kami. Sekarang kami sudah punya sustainability committee yang mendapatkan perhatian dan dukungan yang terbaik dari anggota-anggota direksi. Kami juga ada Head of Sustainability. Harapan kami di tahun-tahun yang akan datang bisa terus lebih matang dan komprehensif,” ungkap Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady dalam keterangan tertulis, Senin (7/2).

John pun bahkan merinci capaian pihaknya selama ini yang mengacu pada 4 prinsip besar SCM. Dalam topik governance, Lippo Group sejak tiga tahun yang lalu merombak jajaran top management untuk memperbaiki kinerja dan memperkuat penerapan prinsip ESG. Mengenai Planet, kami telah menyediakan begitu banyak area penghijauan, irigasi, dan sistem drainase dengan kualitas terbaik. Bahkan kami juga menggunakan air dari hasil pengolahan yang sangat baik dan air dari sumber terbarukan seperti pemanenan air hujan untuk menghemat air.

Terkait people, pihaknya tak ragu mengusung diversity and inclusion. “Jadi, kami sebenarnya sudah cukup baik. Kemudian ke equality bisa diukur sejauh mana levelnya, health and safety bagi pekerja juga memang sudah jadi perhatian kami,” kata John yang juga ditunjuk sebagai World Economic Forum Young Global Leaders.

Terakhir, dalam prinsip prosperity, John menyinggung terkait kontribusi Lippo Group terhadap sistem perekonomian. Menurutnya Lippo Group memiliki kontribusi besar terhadap kesejahteraan pekerjanya juga bagi ekonomi Indonesia dari investasi-investasi yang ditanamkan.

“Mengenai berapa banyak yang sudah kami realisasikan dari prinsip besar tadi, mungkin 80% sudah kami kerjakan. Tapi sifatnya ini sesuatu yang harus terus diperbaiki dan tetap ditingkatkan lagi,” kata John.

Di sisi lain, John pun menyoroti penerapan prinsip ESG di tataran nasional. Menurutnya hal ini bukan perkara mudah. Perlu waktu mensosialisasikannya sehingga masyarakat khususnya pelaku bisnis paham dan mau mengadopsi prinsip tersebut. Tantangan utamanya, kata John,  adalah awareness atau kesadaran. Dia yakin sebenarnya banyak manajemen perusahaan saat ini sedang memikirkan solusi penerapan ESG.

Penerapan prinsip tersebut perlu didukung oleh edukasi, sosialisasi serta regulasi yang kuat dari pemangku kebijakan untuk menciptakan standardisasi yang jelas dan dapat diterapkan secara riil. John berharap penerapan ESG tak sekadar proses administrasi dalam penilaian dan pertanggungjawaban sebuah perusahaan.

“Saya pikir banyak orang hatinya sudah di sana. Tinggal bagaimana membekali niat baik itu dengan satu framework, lebih terstruktur, lebih komprehensif. Saya pikir challenge kedua adalah yang disebut greenwashing. Jangan ujung-ujungnya menjadi satu proses administrasi saja. Jadi niat baiknya hilang, jadi sekedar legal exercise. Pemerintah harus bisa mendorong ini diadopsi dengan riil,” pungkasnya.

Sumber : Bisnis

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads