Petani di Konawe Utara Lakukan Penanaman Kembali Kelapa Sawit

Dian Ardiansyah Jul 31, 2018 0 Comments
Petani di Konawe Utara Lakukan Penanaman Kembali Kelapa Sawit

BisnisPro.Id – Pemerintah serius dalam program penanaman kembali (replanting) semua perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh petani perorangan pada tahun 2018. Hal ini kembali ditegaskan oleh Direktur Jenderal Perkebunan, Bambang MM, pada Senin (30/7/2018). Bambang menyatakan hal itu saat menghadiri upacara untuk mensosialisasikan program penanaman kembali perkebunan kelapa sawit skala kecil di kota kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

“Target penanaman kembali untuk perkebunan kelapa sawit tahun ini ditetapkan pada 185.000 hektar, yang terbesar dalam setahun. Pada tahun-tahun sebelumnya, penanaman kembali hanya mencakup tidak lebih dari 14.000 hektar per tahun,” kata Bambang. Sekitar 2,4 juta hektar dari 14 juta hektar perkebunan kelapa sawit di Indonesia, perlu diremajakan.

Hal ini guna merevitalisasi perkebunan yang dinilai sudah tua sehingga tidak produktif lagi dengan menanam pohon kelapa sawit baru. Diharapkan beberapa tahun ke depan, produksi kelapa sawit nasional dapat ditingkatkan.

Penanaman kembali perkebunan kelapa sawit skala kecil akan dilakukan di 20 provinsi terutama di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Menurut Bambang dengan program tersebut, produktivitas petani perkebunan sawit diperkirakan akan lebih dari dua kali lipat. Biasanya dari dua hingga empat ton tandan buah segar per hektar per tahun diperkirakan bisa menjadi 6 – 8 ton bahkan hingga 10 ton per hektar.

Sulawesi Tenggara memang tidak termasuk dalam 20 provinsi yang tercantum dalam program penanaman kembali. Akan tetapi pemerintah provinsi dan Kementerian Pertanian akan bekerja sama dengan target penanaman kembali 2.500 hektar perkebunan kelapa sawit skala kecil. “Sulawesi Tenggara diberi target penanaman kembali khusus 2.500 hektar tahun ini,” katanya.

Dalam program ini, para petani berhak mendapatkan bantuan sebesar Rp25 juta-Rp35 juta per hektar untuk pembelian bibit sawit baru guna penanaman kembali dari pemerintah. Bantuan diberikan untuk tidak lebih dari empat hektar luas  perkebunan kepada  seorang petani.

Bambang menegaskan, program ini mungkin membutuhkan waktu lama untuk selesai. Namun kelak, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Program ini juga mencakup penyediaan varietas benih yang akan menghasilkan produksi kelapa sawit hasil tinggi.

Kelapa sawit adalah salah satu komoditas ekspor terbesar di negara ini. Indonesia adalah produsen dan eksportir minyak kelapa sawit terbesar di dunia, terutama minyak sawit mentah (CPO). Namun saat ini produksi kelapa sawit nasional mendapat tentangan dari negara-negara Uni Eropa.

Isu deforestasi diangkat untuk menjadi isu miring yang menjatuhkan kelapa sawit. Akan tetapi pemerintah Indonesia, penguasaha dan petani kelapa sawit harus bisa menunjukkan kepada Dunia tentang program kelapa sawit berkelanjutan.  Hal ini penting dilakukan guna menanggkal isu miring yang dituduhkan oleh sebagian negara-negara Uni Eropa.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads