Rekomendasi dan Pergerakan IHSG, Jum’at 14 Juni 2024

Muhammad Kemal Farezy Jun 14, 2024 0 Comments
Rekomendasi dan Pergerakan IHSG, Jum’at 14 Juni 2024

Tangerang, BisnisPro.id – IDXEnergy telah meningkat sebesar 7,13% sejak awal tahun, mengungguli IHSG yang turun 6,07% sepanjang tahun berjalan (YtD).

Indeks saham sektor energi dalam IDXEnergy tercatat meningkat 7,13% sejak awal tahun. Pertumbuhan ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun 6,07% sepanjang tahun berjalan (YtD).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga 13 Juni 2024, dari total 44 indeks, hanya 4 indeks yang mencatatkan kinerja positif, sementara sisanya, termasuk IHSG, berada di zona merah. Keempat indeks yang mengalami kenaikan tersebut adalah indeks papan akselerasi (Acceleration Board), IDXEnergy, IDX Sector Basic Materials, dan IDX Sector Healthcare.

Kepala Ekonom BCA Group, David Sumual, menyatakan bahwa penurunan IHSG dipengaruhi oleh aksi jual saham oleh investor asing di Indonesia belakangan ini. Strategi ini merupakan langkah pemindahan dana investor ke negara lain yang memiliki valuasi lebih menarik.

“Misalnya ke China yang valuasinya dianggap sudah atraktif, setelah sell off tahun sebelumnya. Bursa India juga yang bobot MSCI-nya juga merangkak naik, apalagi Pemilunya juga relatif sukses,” ungkapnya, pada Kamis (13/6/2024).

Sejalan dengan itu, Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, menyatakan bahwa aksi jual bersih oleh investor asing secara konsisten membuat IHSG sulit untuk rebound lebih tinggi dalam waktu dekat. Sentimen pasar regional, seperti data CPI AS yang lebih rendah, tidak mampu mendukung rebound IHSG.

“Kiblat pasar saat ini mau tak mau harus diakui berasal dari AS, terlebih dalam kaitannya dengan kebijakan moneter The Fed yang masih kental bernarasi hawkish. Selain itu, pasar saham Indonesia seolah kehilangan daya tariknya secara asing meragukan ketahanan fiskal Indonesia,” ujar Liza, pada Kamis (13/6/2024).

Di sisi lain, IHSG semakin tertekan oleh sentimen domestik, yaitu kebijakan FCA atau full call auction. Liza menjelaskan bahwa IHSG dihadapkan pada tantangan dari kebijakan FCA yang diterapkan pada saham-saham indeks mover berkapitalisasi besar seperti PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN). Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran pasar terkait likuiditas saham BREN. Tak heran, menurut Liza, pergerakan saham ini menjadi sangat volatil dalam beberapa hari terakhir, membuat IHSG seperti roller coaster.

Sedangkan di sektor lain yang lebih stabil seperti finansial atau saham blue chip lainnya juga belum ada katalis yang benar-benar bisa menopang IHSG,” tambahnya. 

Secara teknikal, Liza menyebut belum begitu yakin bahwa IHSG telah menemukan supportnya di sekitar posisi saat ini, meskipun terdapat potensi pelemahan terbatas atau limited downside potential di area 6.800-6.750 berkat indikator RSI positive divergence.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads