Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 12 Oktober 2023

Muhammad Kemal Farezy Oct 12, 2023 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 12 Oktober 2023

Tangerang, BisnisPro.id – Nilai tukar rupiah pada hari ini diprediksi akan terpengaruh oleh fluktuasi dolar AS menjelang publikasi data inflasi Amerika yang diharapkan memberikan petunjuk terkait kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed). Pada sesi perdagangan kemarin, tanggal 11 Oktober 2023, rupiah berhasil mencatat penguatan sebesar 0,25 persen, mencapai Rp15.700 per dolar AS.

Pada saat yang sama, indeks dolar AS mengalami pelemahan sebesar 0,03%, turun menjadi 105,85. Menanggapi kondisi ini, Ibrahim Assuaibi, selaku Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, menyampaikan prediksi bahwa nilai tukar rupiah pada hari ini diperkirakan akan mengalami fluktuasi, dengan potensi penutupan pada kisaran Rp15.670-Rp15.750 per dolar AS namun cenderung mengalami pelemahan.

“Dolar AS sebagian besar tetap terbebani oleh komentar The Fed yang dovish,” ujar Ibrahim dikutip Kamis (12/10/2023).

Sejumlah pejabat The Fed baru-baru ini memberikan isyarat bahwa bank sentral AS mungkin tidak perlu melakukan pengencangan kebijakan moneter lebih lanjut dari yang awalnya diperkirakan. Pada hari Selasa, Presiden Bank Fed Atlanta, Raphael Bostic, menyatakan bahwa kenaikan biaya pinjaman oleh bank sentral tidak diperlukan lebih lanjut. Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Presiden The Fed Minneapolis, Neel Kashkari, pada waktu yang berbeda.

Dampak dari sikap dovish The Fed terlihat dalam penurunan imbal hasil Treasury AS. Imbal hasil dua tahun, yang biasanya mencerminkan ekspektasi suku bunga jangka pendek, mencapai level terendah dalam satu bulan, yaitu 4,9260 persen, pada hari Selasa.

Di sisi dalam negeri, pasar memberikan respons positif terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diumumkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF). IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen untuk tahun ini dan tahun 2024 mendatang, tanpa adanya perubahan dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya.

IMF juga memperkirakan tingkat inflasi Indonesia akan mencapai 3,6% year-on-year pada akhir tahun ini, yang kemudian akan melandai menjadi 2,5% year-on-year pada akhir tahun 2024. Proyeksi ini didasarkan pada asumsi kebijakan fiskal dan moneter yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia.

IMF menyatakan bahwa proyeksi ekonomi Indonesia bergantung pada kebijakan fiskal yang bersifat netral, bersama dengan kebijakan pajak dan reformasi administrasi yang bersifat moderat, realisasi belanja negara, dan peningkatan belanja modal secara bertahap dalam jangka menengah, sesuai dengan ruang fiskal yang tersedia.

Menurut laporan Reuters pada Kamis (12/11/2023), indeks dolar AS mengalami kestabilan pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat. Hal ini terjadi setelah pembacaan inti harga produsen AS menunjukkan tingkat inflasi yang lebih moderat pada bulan September 2023.

Hal ini membuat pasar berpendapat bahwa The Fed telah menyelesaikan fase kenaikan suku bunga. Pasar tampaknya kurang merespon risalah pertemuan kebijakan The Fed bulan lalu, yang menunjukkan ketidakpastian seputar jalur perekonomian AS dan mendorong para pejabat The Fed untuk mengambil sikap hati-hati dalam mempertimbangkan apakah perlu dilakukan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Investor menanti rilis angka inflasi utama pada Kamis waktu setempat untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan suku bunga. Mereka juga memperhatikan perkembangan konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, yang telah mempengaruhi pergerakan pasar safe-haven pada awal pekan ini.

Pukul 09:08 WIB, rupiah dibuka dengan pelemahan tipis sebesar 0,01% atau 1 poin menjadi Rp15.700,50 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback, mengalami pelemahan sebesar 0,15% atau 0,15 poin menjadi 105,66.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads