Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini 17 November 2022, Tertekan Isu Rudal di Polandia

Muhammad Kemal Farezy Nov 17, 2022 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini 17 November 2022, Tertekan Isu Rudal di Polandia

Tangerang, BisnisPro.id – Kekuatan nilai tukar mata uang garuda, rupiah dihadapan dolar Amerika Serikat masih berpeluang melanjutkan pelemahan hari ini (17/11/2022). Kelanjutan pelemahan ini berlanjut sejak akhir perdagangan kemarin, sebagian faktor diyakini akibat insiden rudal diduga milik Rusia yang membunuh dua orang di Polandia.

Sebagian besar mata uang di kawasan Asia juga tercatat mengalami pelemahan terhadap greenback. Melansir data Bloomberg, rupiah berakhir pada perdagangan dengan melemah sebesar 0,40% atau turun sebesar 62 poin ke Rp15.599,5 per dolar Amerika Serikat. Hingga sore hari, indeks dolar Amerika Serikat tercatat melemah 0,24% atau sebesar 0,25 poin ke posisi 106,03.

Di tengah kondisi pelemahan rupiah, sebagian besar mata uang di kawasan Asia juga bernasib sama ditutup dengan melemah. Pelemahan ini paling besar dialami oleh won Korea Selatan yang turun 0,60%, lalu diikuti dengan yuan China yang melemah 0,37%, dan dolar Taiwan melemah sebesar 0,26%.

Sedangkan untuk negara tetangga terdekat di Asia Tenggara, ringgit Malaysia menjadi satu-satunya mata uang Asia Tenggara yang mengalami penguatan dengan kenaikan 0,24 persen.

Ibrahim Assuaibi selaku Direktur Laba Forexindo Berjangka mengatakan jika melihat perkembangan secara domestik dan global ini, dirinya meramalkan rupiah berpotensi dibuka naik turun, tetapi diyakini bakal ditutup melemah diantara Rp15.580—Rp15.640 per dolar Amerika Serikat .

Faktor global yang diyakini cukup berpengaruh adalah, krisis rudal yang diduga milik Rusia jatuh di Polandia ditengah megahnya acara G20 Bali yang sedang berlangsung. Menurutnya kekuatan pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terjadi akibat sentimen negatif krisis perang Rusia-Ukraina. Namun POTUS alias President Of The United State of Amerika Joe Biden yang menghadiri pertemuan G20 di Bali sempat mengatakan rudal tersebut mungkin bukan milik Rusia.

Foto bekas ledakan rudal diduga milik Rusia di Polandia.
Sumber Foto : CNN

Untuk faktor dalam negeri, Ibrahim mengungkapkan pelaku pasar terus mencermati perkembangan terkait Rancangan Undang-Undang tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU P2SK) kepanjangan dari Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja yang diyakini bakal memiliki nilai strategis untuk memajukan pembangunan ekonomi Indonesia.

“Sektor keuangan yang kuat sangat penting dan strategis dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, termasuk untuk meningkatkan perekonomian Indonesia menjadi negara maju menuju tingkat pendapatan tinggi adil dan merata,”ujar Ibrahim.

Dengan adanya RUU P2SK didukung oleh sektor keuangan di Tanah Air yang masih memiliki banyak hambatan mendasar dan memerlukan beberapa perbaikan sistem. Perbandingan aset sektor keuangan yang belum menyeluruh dan peran sektor permodalan perbankan sebagai salah satu sumber pendanaan jangka pendek yang masih sangat dominan.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads