Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 20 Desember 2022

Muhammad Kemal Farezy Dec 20, 2022 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 20 Desember 2022

Tangerang, BisnisPro.id – Keperkasaan mata uang garuda, rupiah pada hari ini diproyeksikan bakal kembali mengalami penguatan di rentang Rp15.580 – Rp15.640 per dolar Amerika Serikat. Ibrahim Assuaibi selaku Direktur PT Laba Forexindo Berjangka mengungkapkan bahwa dirinya khawatir akan potensi resesi ekonomi dan kembali meningkatnya kasus Covid-19 di China membebani sentimen rupiah kemarin yang ditutup menguat tipis 0,01% ke Rp15.596 per dolar Amerika Serikat.

Belum pastinya kebijakan pelonggaran lockdown juga disebut mmebuat sentimen negatif perekonomian China “Sementara negara baru-baru ini mengurangi kebijakan zero Covid yang ketat, negara itu juga menghadapi peningkatan tajam infeksi, yang dikhawatirkan pasar dapat menunda pembukaan kembali secara penuh,” ungkap Ibrahim pada, Selasa (20/12/2022).

Sementara itu Bank of Japan (BoJ) juga melakukan memperketat kebijakan dengan meningkatnya tekanan inflasi ekonomi negaranya. Adapun bank sentral secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada tingkat rendah. Adapun serangkaian pertemuan bank sentral pekan lalu melihat beberapa bank sentral seperti BoE, The Federal Reserve/The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat), dan Bank Sentral Eropa (ECB) juga menaikkan suku bunganya sebesar 50 basis poin.

Diketahui The Fed dan ECB memperlihatkan potensi hawkish dengan menjanjikan lebih banyak kenaikan ke depan yang berisiko mengganggu pertumbuhan perekonomian. Sementara untuk dalam negeri, kembalinya aktivitas pascapandemi Covid-19 diyakini telah mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kondisi tersebut turut mendorong kegiatan perekonomian dalam negeri dan ekspor komoditas.

“Meskipun, lajunya akan lebih lambat karena harga komoditas global diperkirakan akan menurun ke depan di tengah meningkatnya ketidakpastian. Sehingga diproyeksikan bahwa ekonomi Indonesia akan menghadapi tantangan ketidakpastian global,” kata Ibrahim.

Ditengah adanya ketidakpastian perekonomian global, dan krisis dari berbagai sektor akibat situasi geopolitik Eropa dan Asia Pasifik, Indonesia masih tumbuh 5,72% dengan inflasi berada di angka 5,4% pada kuartal III/2022. Ibrahim menilai hal terpenting bagi Indonesia adalah menjaga daya beli masyarakat, membuka lapangan kerja seluas-luasnya, dan UMKM masih bisa tumbuh. UMKM dinilai menjadi kunci yang harus dijaga karena dinilai sebagai motor penggerak pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Melansir dari Bloomberg, Selasa (20/12/2022) pagi, indeks dolar Amerika Serikat terpantau sedikit berubah dan yen Jepang sedikit melemah. Pergerakan harga obligasi pemerintah Amerika Serikat cenderung stabil setelah patokan imbal hasil surat utang tenor 10 tahun naik paling tinggi sejak Oktober 2022 pada Senin waktu setempat.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads