Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 21 Desember 2023

Muhammad Kemal Farezy Dec 21, 2023 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 21 Desember 2023

Tangerang, BisnisPro.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini, Kamis (21/12/2023), berpotensi menguat menjadi Rp15.550, dipengaruhi oleh sentimen terkait kebijakan suku bunga yang diumumkan oleh Federal Reserve AS dan Bank Indonesia.

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan mengalami fluktuasi, namun memiliki peluang untuk mengalami penguatan pada hari ini. Hal ini didorong oleh sejumlah sentimen baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Menurut Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dari sisi sentimen eksternal, para pelaku pasar masih mempertimbangkan isyarat dari Federal Reserve AS yang mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga telah selesai dilakukan dan rencana untuk menurunkan suku bunga pada tahun 2024.

Goldman Sachs memberikan perkiraan bahwa Federal Reserve AS akan melakukan lima kali pemotongan suku bunga pada tahun 2024, dengan sebagian besar pemotongan tersebut berpotensi dilakukan pada paruh pertama tahun ini.

Data pasar berjangka AS menunjukkan bahwa lebih dari 67% pelaku pasar memperkirakan adanya penurunan sebesar 25 basis poin pada bulan Maret 2024. Selain itu, bank sentral juga diperkirakan akan melakukan pemangkasan suku bunga lebih lanjut pada bulan April dan Mei tahun depan.

“Namun para pejabat Fed memperingatkan bahwa ekonomi masih berisiko, terutama jika inflasi tetap kaku dan memerlukan kebijakan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dari The Fed,” kata Ibrahim dalam tulisannya, pada Kamis (21/12/2023).

Pelaku pasar, yang disampaikan oleh Ibrahim, sebagian besar mengesampingkan peringatan dari pejabat Federal Reserve (Fed) yang menyatakan bahwa antusiasme terhadap penurunan suku bunga awal mungkin terlalu berlebihan. Tingginya antusiasme ini tercermin pada penurunan berkelanjutan dalam nilai dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah, yang mengindikasikan semakin kuatnya keyakinan bahwa penurunan suku bunga dapat dimulai pada bulan Maret 2024.

Di Asia, Bank Rakyat China (PBOC), meskipun telah diantisipasi, memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga pinjamannya pada level terendah sepanjang sejarah. Keputusan ini menyoroti keterbatasan ruang gerak yang dimiliki PBOC untuk menjaga kebijakan moneter tetap longgar guna mendukung pemulihan ekonomi di Tiongkok. Lebih lanjut, dalam konteks sentimen internal, Ibrahim menyatakan bahwa jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) diproyeksikan akan mengalami peningkatan yang signifikan selama pesta demokrasi tahun 2024.

Selama empat bulan sebelum pemilihan dan satu bulan setelahnya, tren M2 selalu mengalami kenaikan sejak Pemilihan Umum 2004. Sebagai contoh, pada Pemilu 2014, jumlah M2 meningkat menjadi Rp165,5 triliun, sementara pada Pemilu 2019 mencapai Rp189,7 triliun. Jika dilihat secara historis, pada Pemilu 2004, peningkatan M2 mencapai Rp14,8 triliun. Sementara pada Pemilu 2009, jumlah M2 meningkat sebesar Rp82,7 triliun.

“Artinya, bila sesuai dengan proyeksi, uang beredar pada pemilu 2024 akan naik lebih tinggi dari sebelumnya, akan tembus setidaknya di angka Rp219,7 triliun,” kata Ibrahim.

Ibrahim menambahkan bahwa pertumbuhan peredaran uang yang semakin meningkat dapat menjadi pendorong bagi aktivitas belanja masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

“Saat ini, Indonesia menghadapi the longest and the largest election, diharapkan uang beredar lebih tinggi lagi, ini political driven untuk konsumsi, sehingga akan perpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal keempat 2023 bisa di atas 5 persen,” ujarnya.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per Oktober 2023, yang mencakup empat bulan sebelum Pemilu 2024, terdapat catatan bahwa posisi M2 pada bulan tersebut mencapai Rp8.505,4 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 3,4% secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan ini menunjukkan penurunan dari bulan sebelumnya yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,0% yoy. Pendorong utama dari pertumbuhan ini adalah peningkatan uang kuasi sebesar 7,8% yoy.

Dalam pekan ini, tepatnya pada tanggal 20-21 Desember 2023, Bank Indonesia (BI) dijadwalkan akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk mengambil keputusan terkait kebijakan moneter dalam negeri. Diperkirakan BI akan mengikuti langkah sejumlah bank sentral lain dengan mempertahankan suku bunga acuan pada level saat ini, yakni 6%. Ibrahim melakukan prediksi bahwa pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah berpotensi mengalami fluktuasi namun kemungkinan akan ditutup dengan penguatan, berada di kisaran Rp15.490 hingga Rp15.550 per dolar AS.

Pada pukul 09:07 WIB, nilai tukar rupiah membuka perdagangan dengan pelemahan sebesar 17 poin atau 0,11%, mencapai Rp15.528 per dolar AS pada pukul 09.05 WIB. Pada waktu yang sama, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan mata uang dolar mengalami pelemahan sebesar 0,11% ke posisi 102,30.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads