Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, Kamis 25 Januari 2024

Muhammad Kemal Farezy Jan 25, 2024 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, Kamis 25 Januari 2024

Tangerang, BisnisPro.id – Prediksi menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini masih akan mengalami tekanan, dengan ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed pada kuartal I/2024 yang kini mulai memudar.

Menurut Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, dolar AS memulai tahun 2024 dengan kuat karena data inflasi dan pasar tenaga kerja, yang membuat sebagian besar pedagang mengurangi harapan terhadap penurunan suku bunga oleh The Fed lebih awal.

“Gagasan ini diperburuk oleh serangkaian komentar hawkish dari pejabat The Fed selama seminggu terakhir,” ujar Ibrahim dalam riset yang dipublikasi pada Rabu (24/1/2024).

Ibrahim memproyeksikan bahwa nilai tukar rupiah dalam perdagangan hari ini, Kamis (25/1/2024), akan mengalami fluktuasi namun kemungkinan akan ditutup dengan pelemahan, berada dalam kisaran Rp15.700 hingga Rp15.750 per dolar AS.

Pada sesi perdagangan Rabu (24/1/2024), rupiah ditutup dengan penurunan sebesar 76 poin atau 0,49%, mencapai level Rp15.713 per dolar AS. Indeks dolar AS pada saat yang sama mengalami pelemahan sebesar 0,25% dan berada di posisi 103,36.

Di kawasan Asia, mata uang lainnya ditutup dengan variasi. Won Korea melemah 0,31%, sementara yen Jepang menguat sebesar 0,39%. Yuan China mengalami penguatan sebesar 0,06%, sementara peso Filipina mengalami pelemahan sebesar 0,28%, dan ringgit Malaysia turun 0,13%.

Ibrahim menyoroti bahwa pelaku pasar saat ini tengah menantikan rilis Indeks Manajer Pembelian (PMI) dan laporan Produk Domestik Bruto (PDB) yang dijadwalkan pada Kamis (25/1). Kedua indikator tersebut diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai kesehatan perekonomian AS dan berpotensi mempengaruhi sikap The Fed terhadap kebijakan suku bunga. Meskipun menurut FedWatch Tool CME, tidak diperkirakan adanya perubahan langsung terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve dalam pertemuan akhir Januari mendatang.

“Tanda ketahanan pertumbuhan ekonomi dan inflasi memberi The Fed lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama,” tutur Ibrahim.

Bloomberg melaporkan bahwa pemerintah China tengah merencanakan paket dukungan signifikan senilai $278 miliar untuk menguatkan pasar saham lokal. Berita ini telah memicu optimisme, mengindikasikan kesediaan pemerintah untuk memberikan dukungan lebih lanjut bagi perekonomian.

Di sisi lain, di dalam negeri, para ekonom optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023, dengan proyeksi mencapai 5%, sementara untuk tahun 2024, diperkirakan berada di kisaran 4,9-5%.

Secara rinci, terdapat lima sektor yang diidentifikasi sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023, yaitu sektor industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi, yang bersama-sama membentuk dua pertiga dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Meskipun sektor perdagangan mengalami pelemahan, sektor-sektor lainnya masih cukup resilien, terutama pertanian, pertambangan, dan manufaktur. Proyeksi ini memberikan gambaran positif terkait diversifikasi ekonomi dan ketahanan sektor-sektor kunci di tengah dinamika perekonomian global.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads