Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, Kamis 25 Mei 2023

Muhammad Kemal Farezy May 25, 2023 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, Kamis 25 Mei 2023

Tangerang, BisnisPro.id – Keperkasaan mata uang garuda, rupiah hari ini diperkirakan bakal terpengaruh sentimen investor yang berburu safe haven dolar Amerika Serikat di tengah ketidakpastian mengenai plafon utang Amerika Serikat. Kemarin (25/5/2023), rupiah ditutup melemah 0,17% atau 25 poin ke Rp14.900 per dolar Amerika Serikat.

Beberap mata uang lainnya di Asia juga di zona merah. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar Amerika Serikat stabil pada perdagangan Rabu, dan mendekati level tertinggi dua bulan dengan kurangnya kemajuan dalam negosiasi untuk menaikkan batas plafon utang Amerika Serikat.

“Risalah pertemuan The Federal Reserve (The Fed) pada Mei yang dirilis hari ini, dicermati oleh pelaku pasar untuk menemukan petunjuk kapan bank sentral berencana menghentikan siklus kenaikan suku bunga,” tulis Ibrahim dalam riset, dikutip Kamis (25/5/2023).

Sejumlah pembicara The Fed selama sepekan terakhir memberikan sinyal sikap hawkish tentang kebijakan moneter bank sentral. Hal lini menunjukkan kebijakan moneter dalam denominasi dolar Amerika Serikat menjadi perhatian utama.

Sementara, Bank of England menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin awal bulan ini, dan angka ini kemungkinan akan memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral akan terpaksa menaikkan suku bunga lagi pada bulan Juni. Dari sisi internal, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa transaksi berjalan kembali mencatat surplus yang didukung oleh surplus neraca perdagangan barang yang tetap tinggi.

Pada kuartal pertama 2023, transaksi berjalan membukukan surplus sebesar US$3,0 miliar atau 0,9% dari PDB, lebih rendah US$1,2 miliar dibandingkan surplus pada kuartal IV/2022 sebesar US$4,2 miliar atau 1,3% dari PDB. Adapun, neraca perdagangan barang pada kuartal I/2023 mencatat surplus US$14,7 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada kuartal keempat 2022 sebesar US$17,0 miliar.

Faktor tersebut terutama disebabkan oleh penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas di tengah perbaikan defisit neraca perdagangan migas. Sementara itu, defisit neraca jasa mengalami penurunan, ditopang oleh kinerja jasa perjalanan (travel) yang terus menguat seiring dengan mobilitas yang meningkat dan dampak positif dari pembukaan ekonomi China sehingga mendorong kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara.

Nilai perdagangan jasa pada kuartal pertama 2023 tercatat mengalami defisit sebesar US$4,6 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya sebesar US$5,5 miliar. Namun, angka tersebut lebih dalam dibandingkan dengan defisit pada kuartal I/2022 sebesar US$4,4 miliar.

Penurunan neraca pendapatan primer pada kuartal pertama 2023 tercatat sebesar US$8,6 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan kuartal keempat 2022 sebesar US$9,2 miliar, namun meningkat dibandingkan dengan kuartal I/2022 sebesar US$7,9 miliar. Ibrahim memperkirakan rupiah hari ini kemungkinan akan berfluktuatif pada awal perdagangan, namun berpotensi ditutup melemah di rentang Rp14.880- Rp14.850 per dolar Amerika Serikat.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads