Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, Kamis 9 Februari 2023

Tangerang, BisnisPro.id – Keperkasaan mata uang garudam, rupiah diprediksi menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (9/2/2023) di tengah aksi pelemahan indeks dolar Amerika Serikat. Ibrahim Assuaibi selaku Direktur PT Laba Forexindo Berjangka mengatakan rupiah bakal memulai perdagangan dengan dibuka berfluktuatif, tetapi masih berpeluang untuk naik pada akhir perdagangan.

“Rupiah berpeluang ditutup menguat pada rentang Rp15.080 – Rp15.150 per dolar Amerika Serikat,” ungkap Ibrahim dalam tulisannya.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.15 WIB, nilai tukar rupiah menguat 0,35% atau 52,5 poin ke Rp15.095 per dolar Amerika Serikat pada Rabu (8/2/2023). Penguatan rupiah terjadi ketika indeks dolar Amerika Serikat melemah 0,33 persen ke 103,08.

Adapun beberapa mata uang kawasan Asia yang menguat hari ini adalah peso Filipina naik 0,47%, ringgit Malaysia naik 0,13%, rupee India naik 0,10%, dolar Taiwan naik 0,06%, dan yuan Cina naik 0,03%. Sementara mata uang Asia yang melemah adalah won Korea Selatan turun 0,35%, dolar Singapura turun 0,02%, baht Thailand 0,02%, dan dolar Hong Kong turun 0,01%.

Ibrahim Assuaibi menambahkan bahwa pelemahan dolar Amerika Serikat terjadi usai Ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell gagal memberi sinyal baru dari dorongan hawkish terhadap pasar tenaga kerja yang tangguh di Amerika Serikat. Hal ini membuat investor bertaruh bahwa suku bunga kemungkinan tidak akan naik lebih jauh.

“Dalam sesi tanya jawab di hadapan Economic Club of Washington pada hari Selasa, Powell mengakui bahwa suku bunga mungkin perlu bergerak lebih tinggi dari yang diharapkan jika kondisi ekonomi tetap kuat tetapi menegaskan kembali bahwa dia merasa proses disinflasi sedang berlangsung,” ujar Ibrahim.

Adanya reli singkat pada greenback setelah laporan pekerjaan blockbuster menunjukkan bahwa nonfarm payrolls telah naik 517.000 pekerjaan pada Januari 2023. Hal ini membuat indeks dolar Amerika Serikat ke level tertinggi 103,96 pada Selasa (7/2/2023).

Penetapan harga berjangka menunjukkan pelaku pasar berharap kenaikan suku bunga The Fed berada dipuncaknya 5,1% pada Juni 2023. Sementara pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan untuk mengajukan calon gubernur dan dua wakil gubernur Bank Jepang kepada parlemen Jepang. Untuk dalam negeri, Indonesia mencatatkan pertumbuhan perekonomian 5,31% pada 2022.

Angka ini naik dari 2,61% secara year-on-year (YoY). Meski demikian, ia menyebut ada risiko perlambatan perekonomian di Indonesia. Hal ini sejalan dengan menurunnya harga komoditas dan energi sehingga pasar ekspor diperkirakan melambat dalam beberapa bulan kedepan.

“Tak terkecuali pertumbuhan investasi juga ikut melambat. Melambatnya investasi di Indonesia akibat kenaikan suku bunga,” pungkas Ibrahim.

Hal ini membuat munculnya risiko perlambatan perekonomian indonesia di 2023. Adapun perekonomian Indonesia diperkirakan tidak seburuk yang diramalkan sebelumnya. Hal ini terlihat dari kontribusi ekspor Indonesia terhadap PDB hanya 25%, sedangkan perekonomian akan tumbuh 4,5% sampai 5%. Namun, Ibrahim menyebut dampak perekonomian global terhadap Indonesia akan terbatas. Probabilitas Indonesia mengalami resesi pun masih relatif kecil.

Tercatat pada pukul 09.02 WIB, rupiah memulai perdagangan melemah 28 poin atau 0,19% menjadi Rp15.123,5 per dolar Amerika Serikat. Indeks dolar Amerika Serikat naik 0,05% ke level 103,458.