Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, Selasa 14 Februari 2023

Muhammad Kemal Farezy Feb 14, 2023 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, Selasa 14 Februari 2023

Tangerang, BisnisPro.id – Keperkasaan mata uang garuda, rupiah berpotensi kembali mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat pada Selasa (14/2/2023) di tengah penguatan dolar Amerika Serikat jelang rilis data inflasi AS, yang menentukan arah suku bunga The Federal Reserve (The Fed). Ibrahim Assuaibi selaku Direktur PT Laba Forexindo Berjangka memprediksi, pada perdagangan hari ini rupiah kemungkinan dibuka naik turun, tetapi akan berakhir melemah di antara  Rp15.200  hingga Rp15.280 per dolar Amerika Serikat.

“Rupiah berisiko melemah hari ini,” tulisnya dalam tulisan riset.

Sebelumnya pada Senin (13/2/2023), rupiah berakhir melemah 78 poin atau 0,47% ke posisi Rp15.212 per dolar Amerika Serikat, sedangkan indeks dolar Amerika Serikat menguat 0,02% ke posisi 103.558. Rupiah ditutup melemah bersama seluruh mata uang regional Asia Pasifik. 

Yen Jepang terpantau melemah 0,56%, Dolar Hong Kong melemah 0,0002 poin, Dolar Singapura juga terpantau melemah tipis yaitu 0,07%. Sementara itu, Dolar Taiwan melemah 0,39%, Won Korea melemah 1,01% dan Peso Philipina melemah 0,63%. 

Kemudian Rupee India terpantau loyo 0,22%, Yuan China melemah 0,16%, Ringgit Malaysia melemah 0,55% serta Bath Thailand melemah 0,30%. 

Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar Amerika Serikat naik terhadap mata uang lainnya, karena investor semakin khawatir tentang laporan inflasi Amerika Serikat minggu ini, yang dapat menunjukkan angka yang lebih tinggi dari perkiraan pasar. Hal ini menguatkan adanya peluang lebih banyak pengetatan moneter oleh The Federal Reserve (The Fed).

“Karena data terus menunjukkan momentum positif Amerika Serikat, dolar berada pada kecepatan untuk kenaikan mingguan kedua terhadap sekeranjang enam mata uang, kenaikan yang belum pernah terlihat sejak Oktober,” tulisnya dalam riset harian.

Sementara itu, dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan pasar terus memantau perkembangan pemulihan ekonomi Indonesia di tahun 2023. 

Salah satu kunci utama agar Indonesia dapat bertahan dari hantaman ketidakpastian global dan ancaman resesi adalah penguatan pasar domestik dan hilirisasi industri. International Monetary Fund (IMF) sendiri memang memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi global pada 2022 akan mencapai 3,4% dan tumbuh melambat menjadi 2,9% pada 2023. 

Kemudian meningkat menjadi 3,1% pada 2024. Namun ancaman resesi global perlu diwaspadai. Pasalnya resesi global berpotensi menurunkan permintaan ekspor karena menurunnya permintaan global dan risiko kenaikan harga bahan baku impor.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads