Rupiah Versus Dolar AS Hari ini, Selasa 6 Desember 2022

Muhammad Kemal Farezy Dec 6, 2022 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari ini, Selasa 6 Desember 2022

Tangerang, BisnisPro.id – Keperkasaan mata uang garuda, rupiah di hadapan dolar Amerika Serikat terlihat hanya berlangsung sangat singkat. Terpantau pada akhir perdagangan kemarin (06/12/22), rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat dan berada di level Rp 15.465/US$.

Dikutip dari riset Bank UOB Quarterly Global Outlook Q1 2023 pada selasa (6/12/2022), rupiah diprediksi bakal mengalami pelemahan yang cukup panjang kedepannya, ada perkiraan bahwa rupiah dapat melemah hingga level Rp 16.000/US$.

Diramalkan pada kuartal I tahun 2023, dolar Amerika Serikat diprediksi akan mencapai Rp 15.900/US$. Sedangkan kuartal pada II tahun 2023 berada di level Rp 16.000/US$ , lalu pada kuartal III tahun 2023 meningkat ke level Rp 16.100/US$ dan pada kuartal IV tahun 2023 di level Rp 16.200/ US$.

Dipercaya ada beberapa faktor yang menjadikan keperkasaan rupiah melemah, terutama dari faktor eksternal. Diantaranya adalah isu resesi ekonomi yang sudah terjadi di beberapa negara barat seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Inggris. Perlambatan ekonomi yang terjadi di China dipercaya akan terjadi cukup lama. Raksasa Asia timur tersebut merupakan faktor besar terhadap melemahnya perekonomian banyak negara dan global.

Sentimen negatif yang membayangi China tidak lepas dari diadakannya kembali strategi zero-COVID yang diberlakukan oleh rejim Xi Jinping. Banyaknya demo dan kerusuhan yang terjadi di China terkait penolakan zero-COVID tersebut maka akan memperburuk sentimen dan menurunkan kebutuhan global lebih dalam dan memperburuk gangguan rantai pasokan.

Pertarungan Bank Sentral Amerika The Federal Reserve (The Fed) dalam menekan inflasi masih membutuhkan beberapa waktu dan pengamatan inflasi yang menguat dari prediksi para pakar ekonomi bisa membuat penetapan kebijakan suku bunga yang kembali tinggi 4,75%- 5%, dengan demikian potensi dolar Amerika Serikat menguat masih cukup tinggi.

Edi Susianto selaku Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), mengatakan bahwa dominannya sentimen negatif dunia sangat berpengaruh terhadap pergerakan nilai tukar rupiah. Sedangkan untuk dalam negeri sendiri, situasi perekonomian terlihat sedikit ada perbaikan, terlihat dari capaian pertumbuhan ekonomi yang tetap tumbuh dan inflasi cenderung terjaga.

“Kami mencermati terus terkait perkembangan data khususnya perkembangan di Amerika Serikat,” ungkap Edi.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads