Sektor Property : Properti Mulai Tumbuh Positif Pada 2022

Muhammad Kemal Farezy Oct 29, 2021 0 Comments
Sektor Property : Properti Mulai Tumbuh Positif Pada 2022

Jakarta, BisnisPro.id – Real Estate Indonesia (REI) memproyeksikan industri properti akan tetap tumbuh pada 2022. Pertumbuhan berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan sentimen positif dari keberhasilan pemerintah dalam melakukan vaksinasi Covid-19.

Pilarmas Sekuritas dalam rilisnya, Jumat (29/10), saat ini ada beberapa kombinasi insentif yang diberikan pemerintah untuk memerangi dampak negatif Covid-19 terhadap perekonomian yang terbukti mampu menciptakan lingkungan ramah bisnis. Pemberlakuan Undang-Undang (UU) Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja dan restrukturisasi utang sebagai countercyclical policy oleh OJK dinilai telah membantu pelaku usaha menghadapi masalah keuangan akibat pandemi.

Penurunan suku bunga acuan ke rekor terendah dalam upaya mendukung pemulihan ekonomi, penerapan relaksasi PPN 100% untuk properti dengan harga kurang dari Rp 2 miliar rupiah, dan 50% untuk properti dengan harga di bawah Rp 5 miliar dinilai sangat membantu sektor properti tumbuh pada tahun depan. Hal ini tercermin dari kinerja keuangan emiten properti pada tahun 2021 yang mencatatkan perolehan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Sektor properti dan perbankan diyakini dapat menjadi penopang dari pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Ini seiring dengan kinerja kedua sektor tersebut yang mulai membaik sejak awal tahun.

Guna mendorong pertumbuhan perumahan, pemerintah memberikan dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Mengacu pada target tahun 2022, Kementerian PUPR menargetkan pembiayaan perumahan rakyat melalui skema FLPP sebesar Rp 23 triliun atau 200 ribu unit.

Langkah strategis dari sisi supply, Kementerian PUPR memberi tugas khusus kepada Perum Perumnas untuk mempercepat penyediaan perumahan layak huni dengan harga terjangkau. Kemudian pemerintah juga mendorong pembangunan hunian vertikal dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di kawasan perkotaan, meningkatkan ketersediaan land bank, dan pemberikan kredit konstruksi perumahan oleh PT Sarana Multi Finansial (SMF).

Pemerintah menargetkan peningkatan keluarga dengan rumah layak huni sebesar 70%, dari semula hanya 56% atau equivalen dengan 11 juta keluarga lewat Program Sejuta Rumah, yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sejak tahun 2015. (bil)

Sumber : Investor Daily

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads