Setelah Pandemi, Developer Cenderung Pilih Bangun Rumah Kelas Menengah

Muhammad Kemal Farezy Jul 28, 2023 0 Comments
Setelah Pandemi, Developer Cenderung Pilih Bangun Rumah Kelas Menengah

Tangerang, BisnisPro.id – Setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut, pasar properti residensial, khususnya rumah tapak, mengalami geliat yang positif. Terjadi pergeseran tren dalam produksi pasokan oleh para pengembang.

Arief Rahardjo, Direktur Strategic Consulting Indonesia, menyatakan bahwa kepercayaan pasar terhadap produk perumahan terus meningkat. Permintaan rumah tapak dari segmen menengah saat ini mengalami lonjakan yang signifikan, mencapai 26% dari total permintaan.

“Ada perbedaan mengenai segmentasi yang ditawarkan jadi tadinya pengembang banyak yang perumahan lebih kecil, tapi kita lihat semester ini pengembang menawarkan segmen lebih tinggi,” ungkap Arief, pada Kamis (27/7/2023) lalu.

Sementara itu, permintaan rumah tapak kelas atas terus mengalami peningkatan yang signifikan, mewakili sekitar 23,9 % dari total unit yang terjual. Lebih lanjut, mayoritas permintaan berasal dari end-user, mencapai sekitar 77 %. End-user yang membeli rumah tapak ini umumnya terdiri dari konsumen pemilik rumah pertama dan keluarga yang sudah mapan, mereka mencari hunian yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.

Sementara itu, dari sisi pasokan, segmen kelas atas mendominasi pasokan baru di semester ini, menyumbang 34,3 % dari total pasokan sebanyak 4.445 unit. Diikuti oleh segmen menengah yang menyumbang 27,3% dari total pasokan tersebut.

“Kawasan Tangerang mendominasi pasokan baru dengan mendominasi sebesar 51%, diikuti oleh Bogor dan Depok dengan 22%,” terangnya.

Arief menyatakan bahwa tindakan pengembang untuk memperkenalkan produk-produk kelas atas di berbagai perumahan mencerminkan keyakinan mereka terhadap pasar. Langkah ini menandakan optimisme pengembang terhadap kepercayaan pasar secara keseluruhan dan potensinya.

Dengan menghadirkan produk-produk kelas atas, pengembang menunjukkan komitmen mereka dalam memenuhi permintaan yang terus meningkat dari konsumen yang mencari hunian dengan standar yang lebih tinggi.

“Harga perumahan pun naik seiring dengan improvment infratruktur jalan dan fasilitas lain di sekitar, biaya konstruksi juga mempengaruhi kenaikan harga dari properti,” ujarnya.

“Meskipun nilai ini mencerminkan penurunan 8% secara tahunan, namun tetap relatif stabil dibandingkan semester sebelumnya naik 4% yang menunjukkan daya beli yang menjanjikan dalam pasar,” pungkasnya.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads