Alasan PT Djarum Keluar Dari “Konsorsium Aguan” di IKN

Muhammad Kemal Farezy Jan 5, 2024 0 Comments
Alasan PT Djarum Keluar Dari “Konsorsium Aguan” di IKN

Tangerang, BisnisPro.id – Djarum telah memberikan klarifikasi terkait absennya namanya dalam Konsorsium Nusantara yang diketuai oleh Agung Sedayu Group, yang dimiliki oleh Aguan-Sugianto Kusuma. Budi Darmawan, Corporate Communications Manager Djarum, menjelaskan bahwa dari awal, komitmen perusahaan hanya terfokus pada pengembangan ruang publik non-profit, yaitu kebun botani.

Penjelasan ini memberikan konteks bahwa fokus Djarum berada pada upaya pengembangan kebun botani sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, dan bukan terkait dengan keikutsertaan dalam Konsorsium Nusantara yang dipimpin oleh Agung Sedayu Group. Klarifikasi ini bertujuan untuk memahamkan publik terkait peran dan komitmen Djarum dalam proyek-proyek khusus yang sesuai dengan bidang kegiatan perusahaan.

“Sebenarnya mungkin dari awal memang komitmen Djarum itu hanya ingin mengembangkan botanical garden yang memang kayak semacam CSR lah gitu, karena botanical garden ini sangat dibutuhkan di Ibu kota Nusantara yang fokus di penghijauannya,” ungkap Budi, pada Kamis (4/1/2024) kemarin.

Budi juga menjelaskan bahwa pengembangan hutan kota di Kawasan Ekonomi Khusus (IKN) tersebut direncanakan akan dilaksanakan oleh Bakti 5 Djarum Foundation, bukan melalui Konsorsium Nusantara. Meskipun demikian, Budi menambahkan bahwa perusahaan tidak menutup kemungkinan untuk menjalin afiliasi atau kemitraan dengan sejumlah pihak di masa mendatang, termasuk kemungkinan bekerjasama dengan Konsorsium Nusantara.

Penjelasan ini memberikan gambaran lebih lanjut tentang peran yang akan diambil oleh Bakti 5 Djarum Foundation dalam proyek pengembangan hutan kota di IKN. Selain itu, dengan mencatat kemungkinan kerjasama di masa depan dengan Konsorsium Nusantara, pernyataan ini mengindikasikan fleksibilitas Djarum dalam menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dalam rangka mendukung inisiatif pembangunan dan pengembangan wilayah.

“Intinya begini, ketika konsorsium yang dikembangkan teman-teman yang lain itu kan lebih ke investasi gitu seperti membangun hotel, apartemen, perkantoran, nah kalau kita tidak ke sana larinya. Kalau kita semacam CSR lah intinya begitu,” ujar Budi.

Penting untuk dicatat bahwa informasi ini memberikan gambaran mengenai proyek spesifik yang tengah digarap oleh konsorsium di bawah pimpinan Aguan. Keterlibatan atau tidaknya Djarum dan Wings dalam proyek ini dapat menggambarkan arah strategis masing-masing perusahaan dalam memilih proyek dan kemitraan yang dijalankan di lingkungan Kawasan Ekonomi Khusus (IKN).

Dalam konfirmasi terbaru, Agung menyatakan bahwa Djarum Group memang tidak turut serta dalam pengembangan proyek Hotel Nusantara. Penegasan ini mengonfirmasi informasi sebelumnya yang menyebutkan bahwa Djarum dan Wings tidak termasuk dalam konsorsium yang sedang menggarap proyek tersebut di bawah kepemimpinan Aguan.

Klarifikasi ini memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai ketidakpartisipasian Djarum Group dalam proyek Hotel Nusantara dan mengkonfirmasi bahwa perusahaan tersebut tidak terlibat dalam konsorsium yang tengah menangani proyek tersebut di lingkungan Kawasan Ekonomi Khusus (IKN).

“Di hotel Nusantara mereka tidak, tapi konsorsium tersebut tidak hanya untuk hotel. Jadi mereka masih bersama” kata Agung saat dihubungi, pada Kamis (4/1/2023) lalu.

. Dengan paparan di Banggar DPR RI pada September 2023 dan laporan terbaru dari Otorita IKN per Desember 2023, terlihat bahwa komposisi konsorsium yang menggarap proyek mixed use, termasuk Hotel Nusantara, telah mengalami perubahan. Awalnya, konsorsium melibatkan 10 perusahaan, termasuk Djarum dan Wings Group, namun kemudian mengalami perubahan menjadi 9 perusahaan dengan keluarnya Djarum dan Wings Group.

Penting untuk dicatat bahwa dalam proyek-proyek besar seperti ini, perubahan dalam komposisi konsorsium merupakan hal yang wajar dan dapat terjadi seiring berjalannya waktu. Penjelasan Agung mengenai perubahan ini sebagai hal internal para investor yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek di IKN memberikan gambaran tentang dinamika bisnis dan strategi investasi di dalamnya.

Selain itu, informasi mengenai keterlibatan Grup Djarum dalam proyek perkantoran/bank di IKN melalui PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) memberikan wawasan tambahan mengenai upaya perusahaan tersebut dalam mengambil bagian dalam pengembangan wilayah tersebut.

“Di tahun 2024 kita akan mengawali groundbreaking lagi. Antara bulan Januari hingga Februari dan sudah ada 15 investor yang sudah menyiapkan diri,” kata Agung, Jumat (29/12/2023).

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads