Aura Optimisme Pada Kinerja Waskita

Muhammad Kemal Farezy Oct 13, 2021 0 Comments
Aura Optimisme Pada Kinerja Waskita

Jakarta, BisnisPro.id – PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mendapatkan banyak dukungan untuk percepatan pemulihan kinerja keuangan. Dukungan tersebut ditambah dengan delapan strategi pemulihan yang sedang berjalan akan menjadikan perusahaan kembali sehat.  

Dukungan yang didapatkan Waskita terdiri atas keputusan pemerintah untuk menambah modal perseroan senilai Rp 7,9 triliun melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue tahun ini.

Pemerintah melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia juga memberikan jaminan penuh kepada Waskita untuk menerbitkan obligasi dan memperoleh pinjaman sindikasi.

Tak hanya itu, Waskita terus melanjutkan divestasi 13 ruas tol yang sedang dalam tahap pembangunan maupun sudah beroperasi.

Sebelumnya, perseroan menuntaskan divestasi 55% saham ruas tol Cibitung-Cilincing senilai Rp 2,44 triliun. Sedangkan strategi pemulihan lainnya juga terus berlanjut.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Maria Renata mengungkapkan, dukungan pemerintah terlihat dari pertemuan sejumlah pihak, yaitu perwakilan Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Dari hasil pertemuan terungkap kuatnya dukungan pemerintah kepada Waskita untuk mengembangkan usaha.

Waskita bakal rights issue dengan target dana Rp 11,9 triliun, yang berupa penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 7,9 triliun dan dana investor publik Rp 4 triliun. Perseroan siap menerbitkan sebanyak-banyaknya 24,5 miliar saham. Rencana aksi korporasi ini telah disetujui pemegang saham dan ditargetkan tuntas tahun ini.

Adapun dukungan lain dari pemerintah melalui BPJT terkait keinginan untuk menuntaskan pembangunan jalan tol baru sepanjang 2.500 kilometer (km) hingga 2024. Menurut Maria, dari ruas tol tersebut, sepanjang 1.082 km di antaranya dikerjakan Waskita, dimana yang sudah beroperasi sepanjang 600 km.

“Dengan adanya suntikan modal, Waskita memiliki kemampuan untuk melanjutkan pembangunan setidaknya 7 ruas tol. Suntikan modal tersebut juga tentu berdampak pada peningkatan kemampuan permodalan perseroan,” tulis Maria dalam risetnya.

Selain itu, Waskita mendapatkan garansi dari pemerintah melalui PII untuk penerbitan obligasi maksimum Rp 5,6 triliun. Surat utang tersebut akan diterbitkan senilai Rp 1,77 triliun pada 2021 dan sisanya akan dirilis pada 2022. PII juga memberi jaminan untuk Waskita guna mencari pendanaan dari sindikasi perbankan dengan target Rp 9,8 triliun. Dana tersebut akan digunakan sebagai modal kerja untuk menggarap sebanyak 148 proyek yang sudah didapatkan perseroan hingga kini.

Tak hanya itu, Waskita masih memiliki amunisi berupa divestasi aset hingga tahun 2025. Kini, divestasi hingga 13 ruas tol sedang berlangsung dengan target bisa memangkas total utang setidaknya Rp 41 triliun atau setara dengan 59% dari total utang per Juni 2021.

Sedangkan tiga ruas tol sudah berhasil didivestasi. Perseroan mencatatkan total aset ruas tol senilai Rp 9,7 triliun hingga Juni 2021.

“Dengan melepas seluruh ruas tol, perseroan akan memfokuskan bisnisnya pada pengembangan proyek infrastruktur air, bandara, dan kereta api ke depannya,” jelas Maria.

Dengan berbagai faktor tersebut, BRI Danareksa Sekuritas merevisi turun proyeksi rugi bersih  Waskita tahun ini dari semula Rp 392 miliar menjadi Rp 292 miliar. Sedangkan proyeksi pendapatan dipertahankan sebesar Rp 17,57 triliun, dengan perkiraan kontrak baru Rp 20 triliun.

BRI Danareksa Sekuritas juga mempertahankan rekomendasi beli saham WSKT dengan target harga Rp 1.300. Target harga tersebut mencerminkan keberhasilan perseroan meraup laba bersih (belum diaudit) sebesar Rp 41 miliar hingga akhir Juni 2021.

Target harga tersebut juga mempertimbangkan peluang perseroan untuk ikut serta dalam pengembangan proyek besar Ibu Kota baru mulai tahun depan, serta mempertimbangkan EV/ EBITDA sekitar 24 kali.

Pulih Total

Waskita Karya berupaya menuntaskan seluruh kewajibannya sebelum 2025. Emiten pelat merah ini menerapkan beragam strategi untuk meningkatkan kinerja agar bisa kembali sehat sebelum 2025.

Strategi pertama penyehatan Waskita yakni restrukturisasi utang perusahaan dan anak usaha. Dari restrukturisasi empat anak usaha, tiga di antaranya sudah selesai dan satu belum rampung. Kemudian, Waskita juga mendapatkan PMN pada tahun ini dan tahun depan.

Selanjutnya, ada rencana penambahan modal dengan rights issue serta perolehan penjaminan fasilitas kredit dan obligasi dari pemerintah.

Dari sisi internal, Waskita juga melakukan transformasi bisnis dan menerapkan tata kelola yang efisien. Saat ini, perseroan sudah memiliki direktur manajemen risiko dan komite yang akan menentukan proyek-proyek yang bisa diambil.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menjelaskan, hampir semua strategi sudah dilaksanakan dan ada yang belum tuntas. Semua proses restrukturisasi, penambahan modal, dan transformasi bisnis ini berjalan baik dan diharapkan bisa mendukung penyehatan Waskita pada tahun 2025. Namun, target tersebut adalah target konservatif, sehingga seharusnya Waskita bisa pulih sebelum tahun 2025.

“Dengan adanya dukungan pemerintah pada segmen usaha jasa konstruksi, Waskita bisa kembali sehat. Saham WSKT juga bisa dilirik banyak investor berkat kerja sama kami di bagian manajemen dalam memulihkan performa Waskita seperti sebelum pandemi,” kata Destiawan, baru-baru ini.

Sumber : Investor Daily

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads