Belanja Modal Sektor Properti Terdeteksi Masih Rendah

Muhammad Kemal Farezy Sep 14, 2021 0 Comments
Belanja Modal Sektor Properti Terdeteksi Masih Rendah

Jakarta, BisnisPro.id – Se­­jumlah emiten properti masih ber­hati-hati menghabiskan be­lanja modal (capital expen­diture/capex) pada tahun ini seiring dengan kondisi industri yang masih belum pulih akibat pandemi Covid-19.

PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) misalnya, telah me­nyerap belanja modal Rp1,2 tri­liun per semester I/2021 atau 48% dari anggaran yang ber­kisar Rp2 triliun—Rp2,5 triliun.

“Dibandingkan dengan capex sebelum pandemi itu cukup turun banyak karena kami sangat berhati-hati dalam mengeluarkan capex di masa pandemi ini,” kata Direk­tur Bumi Serpong Damai Her­ma­wan Wijaya, belum lama ini.

BSDE tetap mengeluarkan belanja keperluan strategis seperti pembebasan lahan pro­yek jalan tol serta lahan pe­­rumahan di area BSD City. Di luar itu, ada untuk se­­ba­gian gedung perkantoran yang masih dalam tahap penyelesaian atau pembayaran retensi.

Di level entitas anak, pem­be­lanjaan disalurkan untuk pro­yek Southgate yang saat ini masih dalam masa pemba­ngun­an.

Head of Investor Relations Bumi Serpong Damai Christy Grassela menambahkan Grup Sinar Mas ini masih fokus di produk rumah tapak dengan seg­men premium. “Dari target mar­keting sales Rp7 triliun tahun ini, kami targetkan sekitar Rp4,4 triliun adalah rumah tapak.”

Kendati promosi produk milik BSDE saat ini masih terkendala pembatasan sosial, Christy meyakini minat masya­rakat khususnya di kawasan Jabodetabek masih tinggi untuk memiliki rumah tapak.

“Tapi kami bisa mengatakan mass produknya BSDE adalah rumah tapak dari Rp1 miliar—Rp2 miliar dan ini masih menjadi fokus kami selama 10 tahun, tahun depan juga.”

Senada, PT Ciputra Develop­ment Tbk. (CTRA) juga me­­nye­butkan akan lebih berhati-hati menjaga kas dan capex yang hanya bernilai Rp800 miliar. Hingga semester I/2021, separuh dari capex itu sudah terserap.

Sebanyak 74% dialirkan un­tuk tanah dan pengem­bangan, 13% untuk pengem­bang­an mal baru, 4% untuk rumah sakit, 1% untuk hotel, dan lainnya 7%.

“Angka ini mirip dengan realisasi 2020, relatif rendah dibanding bebe­­rapa tahun ke belakang, me­nyesuaikan kon­disi pandemi. Kami lebih se­lektif di ak­tivi­tas land bank­ing untuk jaga likuiditas perusahaan, kami jaga cash balance dan capex yang sifatnya tidak man­datory,” kata Direktur Utama CTRA Candra Ciputra.

Sumber : Bisnis

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads