Bitcoin Bangkit Setelah Inggris Larang Operasional Binance
Jakarta, BisnisPro.id – Regulator keuangan Inggris melarang afiliasi global Binance beroperasi di Negeri Ratu Elizabeth tersebut. Hal ini ditanggapi biasa saja oleh investor kripto.
Bitcoin menguat setelah para investor kripto menanggapi dengan santai masalah larangan Inggris atas operasional Binance. Cryptocurrency yang paling banyak diperdagangkan ini naik sebanyak 8 persen dan baru-baru ini diperdagangkan sekitar US$34.580 di New York.
Pasar kripto yang lebih luas juga menunjukkan kenaikan, dengan total valuasi naik sekitar 5 persen menjadi US$1,44 triliun, menurut Coin Gecko. Minggu kemarin (27/6/2021), regulator keuangan Inggris melarang afiliasi global Binance beroperasi di Negeri Ratu Elizabeth tersebut.
Huobi, salah satu platform perdagangan mata uang kripto yang populer di China, mengatakan bahwa penggunanya dari Inggris dilarang untuk melakukan perdagangan derivatif.
Penguatan kripto dari tindakan regulasi yang keras sering ditafsirkan sebagai tanda bahwa pasar sedang ‘matang’. Pasar juga tampaknya mendapat dorongan lebih lanjut dari kegagalan Bitcoin untuk menembus level dukungan US$30.000 selama akhir pekan.
“Kami melihat level US$30.000 pada Bitcoin dipertahankan dengan cukup baik dengan sejumlah tes pada level itu selama sebulan terakhir,” kata Vijay Ayyar, Kepala Asia-Pasifik di Luno Pte.
“Kami melihat banyak tekanan ke bawah pada harga yang dipertahankan, jadi ini terlihat cukup bullish pada saat ini,” lanjutnya.
Bitcoin telah kehilangan sekitar setengah nilainya dalam beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran akan dampak lingkungannya dan karena regulator secara global – terutama di China – tengah menyoroti industri ini. Bitcoin sempat mencapai rekor mendekati US$65.000 pada pertengahan April.
Sumber : Bisnis
No Comments