Dewan TJ Kontrol Pengerjaan Drainase Amburadul, Jangan Bayar Pemborong Abal-Abal!

Anggota dewan TJ (tengah, baju putih) bersama warga yang mengeluhkan pengerjaan Drainase yang amburadul dan asal-asalan.

Tangerang, BisnisPro.id – Warga keluhkan pengerjaan drainase di perumahan Taman Asri RW 012, Kecamatan Larangan, yang terkesan asal-asalan dan tidak sesuai harapan.

Pasalnya pengerjaan drainase tersebut bukannya membuat aliran air lebih bagus, justru malah membuat lingkungan bermasalah dan aliran air menjadi berantakan tak karuan.

Melihat hal tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang Tasril Jamal mengecam pengerjaan drainase yang amburadul tidak sesuai spesifikasi yang ditentukan.

Ketua Fraksi PKB ini juga menyebut ada indikasi penipuan yang dilakukan oleh pihak pemborong ke Dinas PUPR Bidang SDA dalam pengerjaan proyek ini.

Dirinya juga menghimbau kepada Dinas PUPR untuk segera mengusut hal ini dan menyidak pemborong yang melakukan pekerjaan drainase sembarangan bahkan bila perlu Dinas PUPR harus menahan pembayaran kepada pemborong tersebut.

“Saya harap kepada dinas PUPR untuk menahan pembayaran atau pelunasan kepada pemborong, agar di panggil untuk bisa menyelesaikan pengerjaan sesuai spesifikasi atau harapan warga,” ujar pria yang akrab disapa Dewan TJ ini, Senin (25/12/2023).

Lebih lanjut, Tasril juga meminta kepada Kepala Dinas PUPR atau Kabid SDA untuk turun serta melihat dan meninjau pengerjaan-pengerjaan yang ada di PUPR.

“Kalau masih mau bekerja, kalau tidak ya akan kami usulkan agar dipindahkan saja ke dinas lain, jangan di lepas begitu saja pemborong kerja seenaknya. Apa sudah terkontaminasi dengan proyek ini? Saya dengar di lapangan, proyek ini ada yg back up di belakang, sayang ini uang rakyat digunakan tapi tidak efektif,” tegas Tasril.

Ke depannya Tasril berharap agar Dinas-Dinas untuk tidak berkerjasama dengan pemborong yang tidak kredibel dan tidak jelas, agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan standart dan ketentuannya.

“Pemborong yang abal-abal ini jangan dipakai lagi, jangan-jangan pengerjaan ini malah disubkan atau dilempar lagi kepada pemborong lain,” pungkasnya. (*)