Geliat Jual Beli Emas Hari Ini, 13 Maret 2024

Muhammad Kemal Farezy Mar 13, 2024 0 Comments
Geliat Jual Beli Emas Hari Ini, 13 Maret 2024

Tangerang, BisnisPro.id – Perkiraan mengindikasikan bahwa saham dari perusahaan tambang emas seperti ANTM, MDKA, dan lainnya diantisipasi akan mengalami penguatan seiring dengan terus meningkatnya harga emas secara global.

Beberapa saham dari perusahaan tambang emas seperti ANTM, MDKA, UNTR, dan sebagainya diprediksi akan menguat sebagai respons terhadap kenaikan harga emas global yang mencatat rekor tertinggi pekan sebelumnya. Harga emas global mencatat rekor tertinggi sepanjang masa, mencapai US$2.194,99 per troy ounce pada Jumat (8/3/2024).

Meskipun demikian, data dari Bloomberg pada Selasa (12/3/2024) pukul 21.55 WIB menunjukkan penurunan harga emas berjangka Comex kontrak April 2024 sebesar 1,12% atau 24,60 poin menjadi US$2.164,00 per troy ounce. Sementara itu, harga emas spot turun sebesar 0,98% menjadi US$2.161,30 per troy ounce.

Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information di Mirae Asset Sekuritas, menyatakan bahwa harga emas global terkait erat dengan data fundamental makroekonomi Amerika Serikat (AS). Saat ini, pasar sedang menantikan rilis data inflasi AS pada Selasa malam.

“Pada pekan ini pasar menantikan terkait dengan data CPI AS [indeks harga konsumen] maupun juga data PPI AS [indeks harga produsen inti]. Jika data tersebut di bawah ekspektasi tentunya ini akan bisa memberikan apresiasi terhadap harga emas,” ungkap Nafan, pada Selasa (12/3/2024).

Pelaku pasar saat ini memperkirakan bahwa inflasi bulanan akan naik sebesar 0,4% dan secara tahunan sebesar 3,1%. Sementara itu, inflasi inti diperkirakan akan meningkat sebesar 0,3%, yang berpotensi menurunkan laju tahunan menjadi 3,7%.

Sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa inflasi Januari 2024 naik sebesar 3,1% (year-on-year/yoy), setelah sebelumnya naik sebesar 3,4% pada Desember 2023. Berdasarkan sentimen ini, Nafan merekomendasikan akumulasi beli untuk saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dengan target harga Rp1.650.

Pada Jumat (8/3), saham ANTM mengalami penurunan sebesar 0,63% dan ditransaksikan pada level Rp1.565. Secara year-to-date (ytd), saham ANTM mengalami koreksi sebesar 8,21%.

Selanjutnya, emiten Garibaldi ‘Boy’ Thohir, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), juga direkomendasikan untuk akumulasi beli dengan target harga Rp2.490. Saham MDKA mengalami kenaikan sebesar 2,16% menjadi Rp2.370 pada akhir pekan, namun secara year-to-date (ytd) masih mengalami penurunan sebesar 12,22%.

Saham tambang dari Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR), juga mendapat rekomendasi akumulasi beli dengan target harga Rp27.000. Saham UNTR menguat 0,73% menjadi Rp24.175 pada Jumat lalu, sementara secara year-to-date (ytd) saham UNTR telah mengalami kenaikan sebesar 6,85%.

Sama dengan itu, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menyatakan bahwa perubahan harga komoditas emas akan memiliki dampak pada perusahaan emiten yang terkait dengan industri pertambangan emas.

“Secara teknikal kami mencermati saham ANTM buy on weakness, dengan level support Rp1.470 dan resisten Rp1.620. Lalu, untuk MDKA buy on weakness dengan support Rp2.230 dan resisten Rp2.440,” Herditya mengatakan, pada Selasa (12/3).

Sementara itu, MNC Sekuritas merekomendasikan trading buy untuk saham ARCI dengan dukungan pada level Rp338 dan resistensi pada level Rp362. Selain itu, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (f) juga direkomendasikan sebagai trading buy dengan dukungan pada level Rp181 dan resistensi pada level Rp210.

Perkiraan menunjukkan bahwa harga emas global pada pekan ini diperkirakan akan terus menguat menuju rekor tertinggi baru di level US$2.200 setelah mencapai rekor tertingginya pada pekan sebelumnya. Analis Komoditas, Lukman Leong, mengindikasikan bahwa harga emas pekan ini akan dipengaruhi oleh data non-farm payrolls (NFP) AS, mengikuti serangkaian data tenaga kerja yang menunjukkan hasil di bawah perkiraan seperti Jolt, ADP, dan klaim pengangguran.

Data non-farm payrolls (NFP) pada Jumat (8/3/2024) menunjukkan penambahan 275.000 pekerjaan di AS pada Februari 2024, yang lebih rendah dari 353.000 pekerjaan pada bulan Januari 2024. Menurutnya, hal ini berpotensi mendorong harga emas mencapai rekor tertinggi baru. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa kenaikan harga emas yang parabolik belum diikuti oleh koreksi yang signifikan, menandakan bahwa harga emas juga rentan terhadap aksi profit taking.

“Range harga emas pekan ini di kisaran US$2.140 hingga US$2.200 per troy ounce,” kata Lukman dikutip pada Selasa (12/3).

Selanjutnya, dia menambahkan bahwa data inflasi AS pada pekan ini akan menjadi sentimen utama. Investor memperkirakan peluang penurunan suku bunga sekitar 70% pada bulan Juni, menurut alat CME FedWatch. Suku bunga yang rendah membantu mendukung harga emas karena mengurangi biaya kesempatan memegang emas batangan tanpa imbal hasil. Selain itu, pembelian oleh bank sentral juga turut mendukung harga emas.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads