Jepang, Korsel, Hingga China Berminat Garap Jaringan Kereta di IKN

Tangerang, BisnisPro.id – Pemerintah terus mengakselerasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), dengan fokus pada pengembangan infrastruktur dasar, termasuk gedung pemerintahan dan pasokan air baku. Proses penyiapan juga mencakup penyusunan jaringan transportasi, khususnya dalam pengembangan sistem perkeretaapian.

“Dari Jepang ada, dari Korea ada. Terus dari China juga ada. Ini investor reguler kita-lah ya untuk perkeretaapian di Indonesia,” tutur Silvia Halim saat ditemui usai rapat paripurna DPR RI, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN (OIKN), Silvia Halim, mengungkapkan ketertarikan dari setidaknya tiga negara tetangga untuk terlibat dalam pembangunan jaringan perkeretaapian di IKN.

“Cuma karena saat ini kajian dari railway network-nya masih berprogres dengan Kementerian Perhubungan juga, makanya belum kita masuk ke pembahasan lebih lanjut dengan mereka, gitu ya,” ujar Silvia.

Namun begitu kajian mengenai jaringan perkeretaapian telah mencapai tingkat kematangan tertentu, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) akan segera mengumumkan informasi tersebut kepada para calon investor. Silvia Halim menambahkan bahwa saat ini, sistem jaringan perkeretaapian di Ibu Kota Nusantara masih dalam tahap kajian mendalam, melibatkan aspek konektivitas antar-kota dan infrastruktur transportasi di dalam kota.

“Jadi ini semua kajiannya dilakukan sebagai satu kesatuan, as one network gitu nanti,” Silvia menambahkan.

Dengan demikian, keseluruhan moda transportasi di Ibu Kota Nusantara diharapkan akan terintegrasi secara menyeluruh. Hal ini sesuai dengan visi IKN sebagai sebuah kota pintar, atau yang dikenal dengan istilah smart city. Integrasi ini mencerminkan komitmen untuk menciptakan sistem transportasi yang efisien dan terhubung dengan baik, sehingga memberikan kontribusi positif terhadap kenyamanan dan efektivitas kehidupan di kota tersebut.

“Harus (terintegrasi), itu persyaratan utama untuk transportasi publik di IKN. Itu semuanya antar-moda harus interintegrasi,” pungkasnya.