Mengejutkan ! Seluruh Kawasan “Silicon Valley” Indonesia Memakai Teknologi Anti-Gempa Dari Jepang
Sukabumi, BisnisPro.id – Diketahui bahwa Silicon Valley adalah sebuah daerah Amerika Serikat yang penuh dengan perusahaan teknologi tinggi. Indonesia berencana untuk memiliki konsep kawasan yang sama yaitu “Bukit Algoritma”. Rencana Indonesia semakin dekat pasalnya penandatanganan pembangunan mega proyek senilai delapan belas triliun tersebut sudah dilakukan, diantaranya oleh BUMN PT Amarta Karya (AMKA).
Nikolas Agung, Direktur Utama BUMN PT AMKA hari ini terlihat hadir di kawasan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat bersama Budiman Sudjatmiko, Ketua Pelaksana KSO Kiniku Bintang Raya KSO dan pemilik lahan Dhanny Handoko yang juga Direktur Utama PT Bintang Raya Lokalestari (PT BRL).
“Ini mega proyek pertama, kami akan melaksanakan di tempat iini terutama untuk mendukung visi-misi mas Budiman (Budiman Sudjatmiko) untuk membantu negara kita menjadi negara yang kuat,” ujar Nikolas kepada media, Minggu (18/4/2021).
Rencananya proyek ini akan dibangun dengan nilai kontrak senilai Rp 18 triliun untuk infrastruktur, akses jalan mulai dari tol Sesi 2 Cibadak yang direncanakan akan selesai pada bulan Agustus tahun ini.
“Rencana yang akan dibangun nilai kontrak kurang lebih Rp 18 triliun adalah infrastruktur, akses jalan dari pintu tol Cibadak yang Agustus nanti bisa selesai kemudian jalan akses, jalan kawasan nanti ada penerangan, landscaping, listrik dan nanti ada gedung yang memang menjadi visi misi mas budiman, science, tekhnologi dan fasilitas umum,” terang Nikolas.
Dirinya juga mengatakan akan melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pada pertengahan Mei mendatang. Sebagai tanda dimulainya pengerjaan fase pertama proyek “Bukit Algoritma”.
“Nanti setelah Lebaran, kira-kira pertengahan Mei kita akan lakukan groundbreaking di sini. Selanjutnya kita akan masuk ke pembangunan infrastruktur jalan akses,” Pungkasnya.
Meskipun terkesan sangat ambisius dirinya juga tetap menganggap penting soal himbauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait pernyataan kawasan Cikidang dan Cibadak merupakan wilayah rawan gempa karena diapit Sesar Citarik dan Sesar Cimandiri. Nikolas memastikan pihaknya akan mengadopsi teknologi dari perusahaan Jepang.
“Kontrak yang kami tandatangani masih kontrak panjang, desain, tempat ini memang ada potensi gempa, kita akan adopsi teknologi perusahaan jepang, mereka expert membuat gedung tahan gempa. Itu prioritas,” Tambahnya.
Sumber : Detik
No Comments