MRT Cikarang-Balaraja, Prospek Properti di Timur Jakarta Semakin Cerah

Muhammad Kemal Farezy Feb 22, 2023 0 Comments
MRT Cikarang-Balaraja, Prospek Properti di Timur Jakarta Semakin Cerah

Tangerang, BisnisPro.id – Pasar properti disebut akan semakin bergairah di koridor timur dan barat Jakarta, seiring dengan rencana pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) koridor Timur-Barat (MRT East-West) Cikarang-Jakarta-Balaraja fase satu yang akan dilaksanakan pada 2025 mendatang. 

Anton Sitorus selaku Pengamat Properti mengungkapkan, rencana kehadiran infrastruktur baru di sebuah wilayah dipastikan dapat mendongrak nilai properti di sekitar proyek tersebut. Akan tetapi, dampaknya tidak akan terlihat secara instant. 

“Iya (permintaan meningkat), tapi itu jangka panjang, tidak instan langsung naik. Pembangunan infrastruktur seperti tol, transportasi kereta, itu akan berdampak bertahap untuk jangka panjang,” ungkap Anton Sitorus. 

Beda halnya jika akses gerbang tol baru yang dibuka, dampak akan peningkatan permintaan dan harga properti akan lebih cepat terlihat. Sebab, akses tersebut dapat langsung digunakan oleh pengguna jalan. Di samping itu, dia menilai koridor timur Jakarta memang terlihat semakin menarik dengan banyaknya infrastruktur jalan, misalnya Tol Layang Jakarta-Cikampek Elevated atau Jalan Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed.

“Sekarang pun saya sudah melihat bahwa pertumbuhan permintaan di sana tumbuh secara positif, artinya sudah mulai terjadi pertumbuhan permintaan,” ujar Anton Sitorus. 

Adapun, koridor timur Jakarta juga memiliki infrastruktur lainnya, seperti Tol Becakayu, Tol Sunter-Pulo Gebang, Tol Cikampek Selatan/Tol Cikampel II, Tol Jakarta Outer Ring Road/JORR II, kereta api double-double track (Manggarai-Cikarang), Pelabuhan Patimban, Bandar Udara Kertajati.

Selain itu, proyek yang akan hadir, misalnya Light Rapid Transit (LRT) Cawang-Bekasi-Cikarang, Kereta Cepat Jakarta – Bandung, hingga MRT Cikarang-Balaraja. Dengan masifnya pembangunan tersebut, Anton melihat ada peningkatan nilai properti dalam beberapa tahun terakhir. 

“Perkiraan saya, dalam 3 tahun terakhir ini kenaikan harga dikisaran 5-15% ada per tahunnya,” terangnya. 

Lebih lanjut, Anton Sitorus menjelaskan, adanya rencana proyek infrastruktur baru di koridor timur akan meningkatkan nilai investasi yang masuk. Terlebih, wilayah ini banyak diserap untuk lahan industrial oleh para pelaku usaha. 

“Itu akan membuat akhirnya jadi snowball effect yang didukung dengan kenyamanan transportasi. Pengembang akan mulai membangun rumah, membangun komersial sehingga perkembangan daerahnya semakin bagus,” pungkasnya. 

Anton Sitorus memperkirakan properti pergudangan modern akan menjadi subsektor paling dilirik untuk beberapa tahun ke depan. Hal tersebut akan diikuti oleh permintaan rumah tapak bagi pekerja kelas menengah dan apartemen service untuk para ekspatriat (pekerja asing). 

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads