Pembangunan Infrastruktur Kementerian PUPR Capai 79,12%

Dian Ardiansyah Dec 5, 2017 0 Comments
Pembangunan Infrastruktur Kementerian PUPR Capai 79,12%

Jakarta, BisnisPro.Id – Progres pembangunan infrastruktur  di seluruh Indonesia oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat per 29 November 2017 pukul 16.00 WIB mencapai 79,12%. Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar 76,57%.

Soal penyerapan anggaran juga mengalami kenaikan  71,64% atau sebesar Rp 75,55 trilyun dari total anggaran tahun 2017 yaitu Rp 105,4 trilyun dibanding tahun 2016 sebesar 67,06% dari total anggaran Rp 98,19 trilyun.

Penyerapan anggaran tersebut digunakan untuk proyek pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia untuk mendukung Program Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam meningkatkan konektivitas antar wilayah, membangun dari pinggiran, ketahanan pangan dan air, meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas perumahan dan permukiman.

Basuki Hadimuljono sekalu Mentri PUPR, menilai penggunaan anggaran tahun ini lebih baik dari pada tahun sebelumnya. Adapun percepatan lain akan selalu diupayakan lebih baik kedepannya.

“Bagi Kementerian PUPR dengan alokasi tahun ini sebesar Rp 105,4 trilyun, kenaikan 2 hingga 3% saja, maka besar anggaran yang terserap sekitar Rp 2 hingga 3 trilyun. Secara nominal besar sekali. Dengan progres fisik seperti ini, saya kira cukup baik dan ditargetkan penyerapan bisa mencapai 93% pada akhir tahun,” kata Menteri Basuki.

Tahun depan rencananya Kementerian PUPR mendapatkan anggaran sebesar Rp 107,38 trilyun. Kementerian PUPR menargetkan 5.516 paket senilai Rp 33,99 trilyun dilakukan lelang dini seperti yang telah dilakukan Kementerian PUPR pada tahun-tahun sebelumnya.

Sampai 29 November 2017, diketahui ada 999 paket pekerjaan senilai Rp 5,8 trilyun telah dilelang. Rencananya target 50%-60% paket pekerjaan yang lelang dini ini sudah bisa ditandatangani kontrak pekerjaannya pada bulan Januari 2018 dan sudah bisa di mulai pengerjaannya. Umumnya waktu pelelangan memakan waktu sekitar 2 bulan.

Dari jumlah tersebut, berdasarkan unit organisasi eselon I, terbanyak di Ditjen Bina Marga sebanyak 548 paket dengan nilai Rp 4,6 trilyun, Sumber Daya Air sebanyak 368 paket dengan nilai Rp 881,9 milyar, Ditjen Cipta Karya sebanyak 68 paket dengan nilai Rp 262,5 milyar, dan Ditjen Penyediaan Perumahan sebanyak 4 paket dengan nilai Rp 6,4 milyar.

Menteri Basuki memerintahkan agar pada tahun 2018, pembangunan infrastruktur PUPR lebih mengoptimalkan potensi kontraktor swasta, mendorong investasi dalam negeri, penciptaan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan melalui program infrastruktur padat karya dan mengendalikan progres pekerjaan sesuai target yang direncanakan.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads