Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 2 April 2024

Muhammad Kemal Farezy Apr 2, 2024 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 2 April 2024

Tangerang, BisnisPro.id – Pada perdagangan hari ini, Selasa (2/4/2024), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka dengan kelemahan, mencapai level Rp15.952. Rupiah melemah seiring dengan penguatan dolar AS, seperti yang dilaporkan oleh data Bloomberg pada pukul 15.00 WIB, dengan penurunan sebesar 0,36% menjadi Rp15.952 per dolar AS.

Indeks dolar AS juga mengalami penurunan sebesar 0,02% menjadi 105,04. Selain rupiah, beberapa mata uang kawasan Asia Pasifik juga membuka perdagangan dengan kelemahan. Yen Jepang turun 0,07%, won Korea Selatan merosot 0,28%, dan yuan China turun 0,03%. Mata uang negara tetangga juga mengalami pelemahan, seperti ringgit Malaysia yang melemah 0,37%, dolar Singapura turun 0,02%, peso Filipina turun 0,17%, dan baht Thailand melemah 0,19%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan bahwa rupiah akan mengalami fluktuasi hari ini dan berakhir dengan kelemahan dalam kisaran Rp15.880-Rp15.940 per dolar AS. Pada sesi sebelumnya, rupiah juga mengalami pelemahan dengan penutupan pada level Rp15.895 per dolar AS.

Ibrahim menekankan bahwa sentimen terhadap rupiah dipengaruhi oleh pernyataan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, yang menyatakan bahwa data inflasi terbaru AS sesuai dengan harapan The Fed, sejalan dengan komentar yang telah disampaikannya setelah pertemuan kebijakan bulan lalu.

Menurut Ibrahim, alat pemantau pasar CME FedWatch menunjukkan bahwa saat ini pasar memperkirakan peluang sebesar 68,5% untuk penurunan suku bunga The Fed pada bulan Juni, dibandingkan dengan peluang sebesar 57% pada akhir minggu sebelumnya.

Para trader juga memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 75 basis poin dalam tahun ini. Selain itu, fokus investor juga akan tertuju pada data ketenagakerjaan bulan Maret yang akan dirilis nanti. Ibrahim menjelaskan bahwa laporan ketenagakerjaan yang lemah dapat meningkatkan peluang The Fed untuk memulai siklus pelonggaran kebijakannya mulai bulan Juni.

Dari dalam negeri, Ibrahim menyebutkan bahwa sentimen berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengumumkan bahwa inflasi pada bulan Maret 2024 mencapai 0,52% secara bulanan pada hari Senin (1/4/2024), dan ini relatif lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan tahun lalu. Menurut BPS, kenaikan inflasi ini dipicu oleh lonjakan harga bahan pangan seperti beras, gula, daging ayam, telur ayam, dan bawang putih menjelang Ramadan kali ini.

Selain itu, inflasi tahunan mencapai 3,05% dan inflasi tahun kalender sebesar 0,93%. Ibrahim juga menyoroti bahwa pelemahan mata uang rupiah belakangan ini disebabkan oleh aliran keluar modal asing atau capital outflow yang terjadi dalam dua pekan terakhir.

Di sisi lain, Ibrahim menambahkan bahwa gugatan terhadap hasil pemilu yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK) juga menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan. Menurutnya, hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian politik di Indonesia.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads