Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 26 September 2023

Muhammad Kemal Farezy Sep 26, 2023 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 26 September 2023

Tangerang, BisnisPro.id – Keperkasaan mata uang rupiah pada hari ini berpotensi mengalami tekanan seiring dengan peningkatan permintaan terhadap dolar AS yang terjadi dalam konteks pelemahan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Terpantau bahwa indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan mata uang greenback, mencapai tingkat 106,10 pada akhir sesi perdagangan pada hari Senin, tanggal 25 September 2023, dalam waktu setempat. Posisi ini merupakan yang tertinggi yang tercatat sejak tanggal 30 November 2022.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, telah mengemukakan bahwa nilai tukar rupiah pada hari ini menunjukkan kecenderungan fluktuatif, namun kemungkinan besar akan mengalami pelemahan dan berada dalam kisaran Rp15.390 hingga Rp15.450 per dolar AS. Penguatan dolar AS tersebut menjadi lebih kuat setelah hasil pertemuan The Fed minggu lalu, di mana bank sentral AS memberikan sinyal yang lebih hawkish terkait kebijakan suku bunga, dengan indikasi bahwa suku bunga kemungkinan akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih panjang.

“Hal ini sangat kontras dengan negara-negara lain di Inggris dan Swiss yang menghentikan siklus kenaikan suku bunga, sementara Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneternya yang sangat akomodatif. Hal ini mengikuti nada yang relatif dovish dari Bank Sentral Eropa pada minggu sebelumnya,” ujarnya Ibrahim dalam risetnya pada Selasa (26/9/2023).

Di samping itu, terdapat juga kekhawatiran baru yang muncul dari sektor properti di China yang terjerat dalam masalah utang. Perusahaan real estat raksasa China, Evergrande Group, telah memberikan peringatan bahwa mereka tidak mampu lagi menerbitkan utang baru akibat penyelidikan yang sedang dilakukan oleh pemerintah terhadap anak perusahaan mereka, yaitu Hengda Real Estate Group.

Situasi ini telah memicu kekhawatiran tentang kemungkinan pembekuan utang yang lebih meluas di pasar properti China, yang telah terguncang oleh krisis likuiditas yang serius selama tiga tahun terakhir. Di dalam negeri, pasar juga tetap waspada terhadap perkembangan terkait dengan utang pemerintah Indonesia yang terus meningkat. Hingga tanggal 31 Agustus 2023, total utang pemerintah mencapai Rp7.870,35 triliun.

Jumlah utang pemerintah ini mengalami kenaikan sebesar Rp633,74 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), dan mengalami peningkatan sebesar Rp14,82 triliun dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Perlu dicatat bahwa utang pemerintah terbagi menjadi dua jenis, yaitu Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman.

Mayoritas dari total utang pemerintah dikuasai oleh instrumen SBN, mencapai 88,88% atau setara dengan Rp6.995,18 triliun, sementara sisanya merupakan pinjaman sebanyak 11,12% atau setara dengan Rp875,17 triliun.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads