Rupiah Versus Dolar AS Hari ini, 29 November 2022

Tangerang, BisnisPro.id – Keperkasaan mata uang garuda, rupiah dihadapan dolar Amerika Serikat diyakini bakal terus menguat hingga mendekati level Rp 16.000. Tidak itu saja, tercatat pada beberapa bank, dolar Amerika Serikat sudah dijual seharha Rp 15.900an.

Ibrahim Assuaibi selaku Direktur PT Laba Forexindo Berjangka mengatakan bahwa ada beberapa faktor utama yang mengakibatkan nilai tukar dolar Amerika Serikat menguat terhadap rupiah. Dia mengungkapkan, faktor tersebut seperti pada protokol kesehatan ketat (Lockdown) yang kembali dilakukan oleh China karena kekhawatiran naiknya kasus COVID-19, selanjutnya ada kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) yang cukup agresif, serta kebijakan moneter yang akan ditempuh (The Fed) guna menekan inflasi.

Kemudian untuk dalam negeri, menurut Ibrahim melihat tren perlambatan perekonomian Indonesia. “Namun secara umum, ekonomi Indonesia lebih tinggi dari ekonomi negara lain secara global. Di mana ekonomi dunia minus, sementara ekonomi Indonesia masih relatif tinggi,” Ungkap Ibrahim.

Dirinya juga menjelaskan bahwa hal ini bisa terjadi karena dari laporan Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) yang memeperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2023 yang sebelumnya sebelumnya 2,9% menjadi 2,7% atau turun dibandingkan tahun ini yang diperkirakan 3,2%. Sementara untuk Indonesia, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 5%.

Menurut Ibrahim, dengan sentimen positif ekonomi yang mulai membaik, pasar keuangan Indonesia kembali menunjukan gairahnya karena investor asing kembali memberikan dananya di dalam negeri. Diketahui berdasarkan data transaksi 21-24 November 2022 kemarin, nonresiden di pasar keuangan dalam negeri terjadi transaksi modal masuk senilai Rp 11,71 triliun.

Dalam laju perdagangan sore ini, mata uang rupiah diyakini bakal ditutup melemah 49 point walaupun sebelumnya sempat melemah sebesar 65 poin di level Rp 15.722 dari penutupan sebelumnya di posisi Rp 15.672. “Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.700-15.770,” ujar dia.