Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini 3 Agustus 2023

Muhammad Kemal Farezy Aug 3, 2023 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini 3 Agustus 2023

Tangerang, BisnisPro.id – Pada hari Kamis (3/8/2023), prospek nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menunjukkan fluktuasi yang berpotensi, namun diprediksi akan mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan. Sentimen penurunan peringkat utang jangka panjang Amerika Serikat oleh lembaga pemeringkat Fitch Ratings turut mempengaruhi arah pergerakan mata uang.

Seiring dengan penutupan perdagangan pada hari Rabu (2/8/2023), tercatat rupiah kembali merosot sebesar 0,39 % atau setara dengan penurunan 59,5 poin, mendarat di posisi Rp15.175 per dolar AS. Selain itu, indeks dolar juga mengalami perlambatan sebesar 0,16% atau 0,16 poin menjadi 101,92.

Lionel Priyadi, seorang Strategis Makro Ekuitas dari Samuel Sekuritas Indonesia, dalam analisis harianya, memperkirakan bahwa pada hari ini, rupiah berpotensi mengalami depresiasi. Hal ini dipicu oleh penguatan indeks dolar dan berlanjutnya pelemahan yen Jepang.

Lionel juga mencatat bahwa pelemahan rupiah terjadi seiring dengan tekanan aksi jual yang terjadi di pasar saham global pada hari Senin (1/8/2023), setelah Fitch Ratings menurunkan peringkat utang jangka panjang pemerintah Amerika Serikat.

Di pasar Amerika Serikat, indeks-indeks saham (kecuali Dow Jones) dan juga di Eropa mengalami penurunan, dengan persentase masing-masing sebesar 0,4% dan 1,3%. Sementara itu, pergerakan di pasar obligasi juga menunjukkan tren serupa, di mana indeks obligasi S&P untuk pasar yang telah berkembang dan indeks EMBI untuk pasar yang sedang berkembang mengalami penurunan sebesar 0,4% dan 0,5% berturut-turut.

“Kami memperkirakan buruknya sentimen di pasar global akan membuat pasar domestik makin tertekan,” tulis Lionel.

Tidak hanya itu, terjadi penurunan pada indeks IDMA yang mencerminkan sentimen pasar terhadap obligasi pemerintah, dengan pelemahan sebesar 0,3%. Penurunan ini dipicu oleh perlambatan permintaan pada lelang SBSN yang berlangsung kemarin. Namun, sebaliknya, terdapat kenaikan sebesar 0,1% pada indeks ICBI.

“Kami memperkirakan yield INDOGB 10Y akan naik ke rentang 6,25–6,35%,” tulis Lionel.

Namun, keputusan lembaga pemeringkat utang global Fitch Ratings untuk menurunkan peringkat utang jangka panjang AS dari AAA menjadi AA+ tidak akan berdampak material terhadap nilai tukar rupee. Mata uang rupiah cenderung tetap stabil ditopang oleh fundamental ekonomi nasional.

Penurunan tingkat utang AS sendiri didorong oleh meningkatnya risiko pelebaran defisit anggaran AS hingga -6,3 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2023. Selain itu, resesi ekonomi AS diperkirakan akan berakhir pada tahun. 2023.

Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata, mengatakan penurunan peringkat utang AS menandakan penurunan kondisi fiskal AS yang diperkirakan akan terjadi selama tiga tahun ke depan. Hal ini tercermin dari beban utang pemerintah AS yang tinggi dan terus bertambah. Selain itu, pembahasan yang berulang-ulang tentang batas utang juga menggambarkan tata kelola Amerika Serikat.

“Standar tata kelola cenderung memburuk selama 20 tahun terakhir, termasuk pada pajak dan utang, meskipun ada kesepakatan untuk menangguhkan plafon utang hingga Januari 2025,” kata Josua dikutip Kamis (8/3/2023).

Kebuntuan politik atas perdebatan berulang tentang batas utang dan keputusan menit terakhir telah mengikis kepercayaan dalam manajemen Departemen Keuangan AS, kata Josua. Selain itu, pemerintah AS tidak memiliki kerangka anggaran jangka menengah dan proses anggaran yang kompleks.

Faktor-faktor ini telah menyebabkan peningkatan utang yang signifikan selama dekade terakhir, lanjutnya. Sementara itu, kondisi keuangan internal Indonesia cenderung terus membaik. Hal ini ditunjukkan dengan konsolidasi anggaran yang dapat dicapai lebih cepat dari yang diharapkan.

“Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan pemerintah yang kuat dan didukung oleh kebijakan yang terkoordinasi dengan baik,” lanjutnya.

Josua tidak memungkiri bahwa penurunan peringkat obligasi Treasury AS bertenorberpotensi meningkatkan sentimen risk-off di pasar keuangan global, termasuk di pasar keuangan negara berkembang dalam waktu dekat. Pada sesi perdagangan pagi, rupiah cenderung melemah terhadap dolar AS. Joshua mengatakan penurunan peringkat utang AS berimplikasi pada peningkatan biaya pinjaman pemerintah AS, yang dapat meningkatkan imbal hasil UST.

“Akibatnya, investor akan pindah ke aset aman lainnya,” kata Josua.

Namun, dengan mempertimbangkan fundamental ekonomi Indonesia yang kuat dan berbagai langkah stabilisasi nilai tukar yang dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia, Joshua memperkirakan nilai tukar rupiah akan relatif stabil.

“Meski melemah, diperkirakan akan cenderung terbatas dan temporer,” ujarnya.

Mata uang Rupiah melemah menjadi Rp15.194,50 per dolar AS pada pukul 09.08 WIB, mengalami penurunan sebesar 0,13% atau 19,50 poin. Di sisi lain, indeks dolar AS juga mengalami penurunan sebanyak 0,02% atau 0,02 poin menjadi 102,57.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads