Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 9 November 2023

Muhammad Kemal Farezy Nov 9, 2023 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 9 November 2023

Tangerang, BisnisPro.id – Nilai tukar rupiah saat ini sedang dipengaruhi oleh fluktuasi dolar AS yang terjadi menjelang pidato para pejabat Bank Sentral Federal Reserve (The Fed), di mana mereka akan membahas arah kebijakan suku bunga acuan. Pada hari Rabu, tanggal 8 November 2023, dolar AS mengalami penguatan dalam perdagangan waktu setempat dan terlihat pulih dari penurunan tajam yang terjadi minggu sebelumnya. Ini disebabkan oleh meningkatnya keyakinan bahwa The Fed mungkin telah menghentikan kenaikan suku bunga.

Namun, masih terdapat perbedaan pendapat mengenai apakah penurunan suku bunga akan segera terjadi, karena tingkat inflasi masih berada di atas target 2% yang ditetapkan oleh bank sentral AS. Ibrahim Assuaibi, Direktur Laba Forexindo Berjangka, mengemukakan bahwa nilai tukar rupiah hari ini diperkirakan akan mengalami fluktuasi, tetapi ada potensi untuk melemah, dengan kisaran nilai tukar antara Rp15.630 hingga Rp15.700 per dolar AS.

Para pejabat The Fed masih tetap memproyeksikan suku bunga yang tinggi, terutama setelah data nonfarm payrolls AS yang dirilis pada bulan Oktober 2023 menunjukkan hasil yang lebih lemah dari perkiraan.

Para pejabat The Fed memperhatikan bahwa tingkat inflasi masih terlalu tinggi, dan mereka mengindikasikan kemungkinan adanya kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan. Mereka berpendapat bahwa bahkan jika The Fed melakukan jeda dalam kenaikan suku bunga, diperkirakan langkah pemangkasan suku bunga mungkin akan dimulai sekitar pertengahan tahun 2024.

“Bank sentral memberi isyarat bahwa suku bunga AS akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, kemungkinan besar akan tetap di atas 5% hingga akhir tahun 2024,” ujar Ibrahim dalam riset, dikutip Kamis (9/11/2023).

Indikator CME FedWatch menunjukkan kemungkinan kenaikan suku bunga tambahan sebesar 15% pada bulan Januari 2024, sementara peluang penurunan suku bunga sekitar 22% pada bulan Maret 2024. Pada sisi lain, data yang dirilis pada hari Selasa, tanggal 8 November 2023, mengungkapkan bahwa ekspor China mengalami penurunan yang lebih besar dari yang diperkirakan, dan neraca perdagangan Negeri Tirai Bambu menyusut hingga mencapai level terendah dalam 17 bulan pada bulan Oktober 2023.

Saat ini, perhatian pasar difokuskan pada data inflasi China yang akan diumumkan pada hari Kamis, tanggal 9 November 2023. Di tingkat domestik, Bank Indonesia (BI) telah meningkatkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6%. Kenaikan suku bunga ini akan berdampak pada berbagai sektor, mulai dari properti, asuransi, hingga kredit yang disalurkan oleh perbankan.

Menurut Ibrahim, BI telah mengambil langkah pre-emptive dan berpandangan ke depan dalam menghadapi ketidakstabilan global. BI bertujuan untuk mendukung stabilitas nilai rupiah di tengah tingginya volatilitas. Tingkat volatilitas ini tercermin dari tingginya yield obligasi Amerika Serikat (AS) yang saat ini mencapai 5%, level tertinggi sejak tahun 2007. Oleh karena itu, BI tidak lagi dapat menahan kenaikan suku bunga.

Kemudian, nilai tukar rupiah menguat sebesar 0,05% atau 8 poin menjadi Rp15.642 per dolar AS pada pukul 12.00 WIB. Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback, mengalami pelemahan sekitar 0,07% atau 0,07 poin, mencapai 105,52.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads