Industri Penyewaan Kantor Mulai Pulih Pasca Pandemi

Muhammad Kemal Farezy Apr 4, 2024 0 Comments
Industri Penyewaan Kantor Mulai Pulih Pasca Pandemi

Tangerang, BisnisPro.id – Menurut Colliers, pasokan area perkantoran, baik di wilayah CBD maupun non-CBD Jakarta, mulai menunjukkan tanda-tanda keterbatasan.

Colliers Indonesia, sebuah konsultan properti, memperkirakan bahwa sektor properti perkantoran akan mulai pulih tahun ini. Ferry Salonto, Senior Associate Director Colliers Indonesia, mengamati perbaikan ini termanifestasi dalam keterbatasan pasokan area perkantoran di wilayah CBD maupun non-CBD.

“Di 2024 suplai [area perkantoran] mulai tertekan dan akan berlanjut sampai 2026, karena proyeksi stok yang diperkirakan tersedia sampai 2026 jumlahnya terbatas, ini sebenarnya sesuatu yang positif untuk sektor perkantoran,” ungkap Ferry, Rabu (3/4/2024).

Menurut Ferry, salah satu hambatan yang telah menghambat pasar perkantoran adalah melimpahnya pasokan area perkantoran yang kosong.

Terlebih lagi, setelah pandemi Covid-19, pola perilaku konsumen juga mengalami pergeseran. Banyak perusahaan yang melakukan pengurangan ruang kantor. Ferry menjelaskan bahwa saat ini total pasokan kumulatif area perkantoran di Jakarta mencapai 11,13 juta meter persegi (m2). Dari jumlah tersebut, sekitar 7,38 juta m2 adalah pasokan di area CBD, sementara sisanya sekitar 3,75 juta m2 adalah pasokan di luar CBD.

Sesuai dengan proyeksi tersebut, permintaan terhadap ruang perkantoran mulai meningkat. Contohnya, tingkat okupansi area perkantoran di wilayah TB Simatupang telah melonjak menjadi 77,4%.

“Tingkat serapan gedung perkantoran di TB Simatupang masih menjadi kontributor utama di luar CBD,” kata Ferry.

Selanjutnya, peningkatan okupansi juga terpantau di wilayah CBD yang mencapai 74,7%, dan di luar CBD yang mencapai 77,2%, menunjukkan perbaikan dari posisi pada kuartal IV/2023. Namun, Colliers memprediksi bahwa hingga akhir 2024, tingkat hunian perkantoran di wilayah luar CBD akan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh tambahan pasokan dari beberapa proyek yang sebelumnya tertunda.

“Jumlah tambahan pasok yang tinggi karena penyelesaian beberapa proyek yang tertunda akan kembali menekan tingkat hunian di luar CBD,” tutur Ferry.

Saat ini, tarif dasar sewa tertinggi masih ditempati oleh area perkantoran di CBD, dengan harga mencapai Rp231.222 per meter persegi. Sementara itu, tarif dasar sewa untuk perkantoran di luar CBD adalah Rp167.758 per meter persegi, dan di wilayah TB Simatupang sebesar Rp176.982 per meter persegi.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads