OJK : Membaiknya Ekonomi Global Hanya Sementara

Dian Ardiansyah Feb 20, 2018 0 Comments
OJK : Membaiknya Ekonomi Global Hanya Sementara

Jakarta, BisnisPro.Id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi momentum perbaikan ekonomi global tak akan berlangsung lama meski Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) merevisi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,9 persen.

Hal itu karena 34 negara yang mewakili Produk Domestik Bruto (PDB) dunia masih dihadapkan pada permasalahan struktural seperti over leveraging dan tercapainya limit potential gross.

“Sepertinya tidak berlangsung lama karena permasalahan struktural masih menghantui perkembangan dunia pada masa datang,” ujar Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK Fakhri Hilmi dalam acara CEO Gathering bertema ‘Optimalisasi Peran Sektor Keuangan untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi’, di Gedung Bursa Efek Indonesia,  Jakarta, Selasa, 20 Februari 2018.

Menurut Fakhri permasalahan struktural masih menghantui perkembangan dunia di masa datang sehingga negara maju mulai mengetatkan likuiditasnya masing-masing. Namun Indonesia, katanya, telah melakukan reformasi struktural diberbagai aspek termasuk pembangunan infrastruktur dan melambatnya pertumbuhan utang.

“Dan tentunya faktor utama penyebab itu adanya reformasi struktural di pemerintah dan juga pembangunan infrastruktur dan melambatnya pertumbuhan utang di Indonesia. Moodiest juga mempertimbangkan menaikkan ratingnya, IMF juga memuji sekali kebijakan dan mengapresiasi perkembangan ekonomi Indonesia yang semakin membaik,” tambahnya.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan ekonomi Indonesia yang tumbuh 5,07 persen dengan inflasi terjaga di level 3,61 persen, nilai tukar rupiah berkisar antara Rp13.500 per USD sampai Rp13.600 per USD, cadangan devisi menembus USD131,98 miliar, surplus neraca 2017 mencapai USD11,6 miliar, ketahanan industri dan kecukupan pengelolaan nonbank tumbuh 23 persen, likuiditas perbankan berada di level Rp625 triliun, NPL di sekitar 2,59 persen, rasio arbisi di perusahaan asuransi 310 persen dan 462 persen, serta NPF di perusahaan pembiayaan masih rendah sekitar 2,56 persen.

Sebelumnya Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk 2018 dan 2019 sebesar 0,2 poin menjadi 3,9 persen. Keputusan itu diambil karena momentum pertumbuhan ekonomi global yang meningkat dan dampak dari perubahan kebijakan pajak AS.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads