Pendeklarasian Capres Dari NasDem Panaskan Panggung Politik

Dian Ardiansyah Oct 12, 2022 0 Comments
Pendeklarasian Capres Dari NasDem Panaskan Panggung Politik

Jakarta, BisnisPro.id – Pendeklarasian Anies Baswedan sebagai Capres 2024 dari Partai NasDem memanaskan panggung politik. Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah mengatakan sejumlah parpol mulai kasak-kusuk untuk mencalonkan jagoanya di Pilpres 2024.

Adapun partai selain NasDem yang telah mendeklarasikan capresnya adalah Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang masing-masing mengusung Prabowo Subianto, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dan Ganjar Pranowo.

Fahri menilai pendeklarasian capres yang lebih awal mengakibatkan pembelahan di masyarakat yang membuat politik identitas dan polarisasi di masyarakat menjadi marak kembali, padahal jadwal pencalonan presiden dan wakilnya baru digelar tahun 2023 mendatang.

Menurut Fahri, hal yang lebih penting dibahas oleh parpol adalah ihwal masalah dan ancaman terhadap bangsa, alih-alih memunculkan calon.

“Namun, yang terjadi saat ini adalah calon presiden duluan yang bermunculan, dan sebagian besar minim ide,” kata dia.

Munculnya parpol yang sudah mendeklarasikan capres disebut Fahri bagai pepesan kosong, situasi saat ini seperti sudah Pilpres namun terlalu dini, sehingga muncul pertarungan kosong. Ia pun meminta para pimpinan negara untuk memikirkan dampak dari kontestasi politik yang terlalu dini. Dikhawatirkan akibat deklarasi Pilpres, Pileg menjadi kosong dan tidak relevan.

“Kasian rakyat terbelah sebelum waktunya dalam bahaya,” ujarnya.

PDI-P dan NasDem saling Sindir

Buntut deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, dua partai koalisi pemerintah, NasDem dan PDIP terlibat aksi saling sindir dalam sepekan terakhir.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menuding deklarasi itu sebagai sinyal NasDem yang ingin agar Jokowi lekas diganti.

Bahkan, Hasto mengatakan dalam agenda di kantor pusat DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, NasDem telah keluar dari partai koalisi pemerintah.

Hasto mengibaratkan hal tersebut seperti saat di hotel Yamato, waktu perjuangan kemerdekaan dulu ketika bendera Belanda di lepas warna birunya dari warna merah-putih.

“Dan ternyata saat ini birunya juga terlepas dari pemerintahan sekarang karena punya calon presiden sendiri,” ujar Hasto.

Menanggapi hal tersebut, NasDem pun angkat suara. Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya mempertanyakan alasan Hasto yang menyebut NasDem telah keluar dari koalisi pemerintah hanya karena mendeklarasikan capres.

Willy mengatakan pernyataan Hasto tak berdasar, NasDem kata dia selama ini selalu mendukung kebijakan pemerintah, terutama lewat menteri-menterinya di kabinet. Ia menilai, hingga saat ini menteri-menteri NasDem selalu segaris dengan arahan Presiden.

“Menteri-menteri NasDem sudah sesuai arahan, jadi sikap mana yang bertentangan dengan pemerintahan!” kata Willy.

Willy lantas mempertanyakan sikap PDIP yang justru lembek terhadap deklarasi Prabowo sebagai capres partai Gerindra jauh hari sebelumnya. Padahal, Gerindra sama-sama partai koalisi pemerintah.

“Koalisi itu didasarkan pada apa sih? Pada pencapresan seseorang? Gerindra kenapa tidak disebut lepas juga jika begitu,” kata dia.

Willy menambahkan, terkait persoalan politik di koalisi pemerintah saat ini semua pihak harus bersinergi membangun iklim politik yang mencerdaskan dengan gagasan dan tawaran kepada publik.

Penulis: Dian

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads