Rekomendasi dan Pergerakan IHSG, Senin 17 April 2023

Muhammad Kemal Farezy Apr 17, 2023 0 Comments
Rekomendasi dan Pergerakan IHSG, Senin 17 April 2023

Tangerang, BisnisPro.id – Laju perdagangan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada rentang 10 sampai dengan 14 April 2023 terpantau mengalami penurunan yang hanya menjadi menjadi Rp9,09 triliun. Walaupun demikian, IHSG masih mampu untuk menujukkan kekuatannya untuk bertahan.

Yulianto Aji Sadono selaku Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan terjadi penurunan pada rata-rata nilai transaksi haruan (RNTH) sebesar 25,66 persen menjadi Rp9,09 triliun dari Rp12,24 triliun.

Mayoritas frekuensi harian Bursa ikut mengalami perubahan 5,40% menjadi 1.206.881 dari 1.275.835 transaksi pada minggu sebelumnya. Kemudian volume transaksi harian Bursa juga mengalami penurunan sebesar 6,81% menjadi 15,784 miliar saham dari 16,937 miliar saham pada pekan lalu. Sementara itu, dalam sepekan IHSG mampu memperlihatkan kenaikan.

“Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan [IHSG] pada pekan ini mengalami kenaikan sebesar 0,38% menjadi 6.818,574 dari posisi 6.792,765 pada pekan yang lalu,” ungkap Yulianto dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (15/4/2023).

Kapitalisasi pasar Bursa juga mengalami peningkatan 1,06 persen menjadi Rp9.563,523 triliun dari Rp9.463,472  triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Adapun investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,833 triliun pada Jumat (14/4/2023). Investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp14,289 triliun sepanjang 2023.

Ike Widiawati selaku Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas menjelaskan terbatasnya pergerakan IHSG disebabkan oleh aksi tunggu investor menjelang perilisan data suku bunga acuan Bank Indonesia 7 days reverse repo rate (BI7DRR) pada 18 April 2023. Selain itu, The Federal Reserve (The Fed) juga akan mengumumkan kebijakan suku bunga terbaru pada pertemuan 4 Mei 2023.

Untuk faktor dalam negeri, pasar masih optimistis dengan berbagai data inflasi yang terkendali sehingga Bank Indonesia diharapkan kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%. Akan tetapi The Fed diperkirakan kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin karena inflasi inti Amerika Serikat yang mengalami kenaikan meski cenderung landai secara tahunan.

“Di luar itu, baru-baru ini OPEC+ mengeluarkan pernyataan untuk memangkas pasokannya dan berdampak pada harga minyak mentah yang telah naik 20 persen sebulan terakhir. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa kenaikan harga komoditas dapat menimbulkan dampak rentetan berupa inflasi,” ungkap Ike, pada Jumat (14/4/2023).

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads