Rumah Terhimpit Hotel di Bekasi, Tembus 10jt per meter

Tangerang, BisnisPro.id – Sebuah rumah yang terletak di sekitar hotel, dimiliki oleh pasangan lansia Ngadenin dan Nur di Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, telah dipasarkan untuk dijual. Harga jualnya adalah sekitar Rp 10 juta per meter persegi (m2).

Mereka memutuskan untuk menjual rumah tersebut karena alasan kondisi ekonomi yang mendesak. Pihak penjual juga terbuka untuk melakukan negosiasi harga rumah.

“Kalau harga sekarang, berhubung sudah ibaratnya, ekonomi kritis, saya sudah tua, anak saya kebutuhannya mendesak, umpamanya ini musyawarah dengan baik, saya turunin (harganya). Kalo sekarang umpamanya Rp 10 juta, kan permintaan saya Rp 12 juta, ini sekarang Rp 10 juta sudah saya lepas. Rp 10 juta masih bisa nego lagi,” ungkap Keduanya Selasa (5/3/2024).

Nur menjelaskan bahwa saat ini harga rumah di sekitar tempat tinggalnya berkisar antara Rp 18-20 juta per m2. Namun, mereka memutuskan untuk menjual rumahnya dengan harga sekitar Rp 10 juta per m2 karena situasi yang mendesak. Rumah tersebut memiliki luas sekitar 60 m2.

Rumah milik mereka telah tidak memiliki akses masuk selama 3 tahun terakhir. Satu-satunya cara untuk mencapai rumah mereka adalah melalui saluran air atau got yang berada tidak jauh dari lokasi rumah mereka. Selama tidak memiliki akses keluar-masuk dari rumah, Ngadenin dan istrinya tinggal di warung sate yang mereka miliki.

Pada bulan Juli 2023, Ngadenin menyebutkan bahwa pihak hotel telah menawarkan ganti rugi sebesar Rp 5-7 juta per m2, namun tawaran tersebut ditolak karena harganya di bawah harga pasaran yang mencapai Rp 15 juta. Pihak hotel juga telah mengusulkan ‘tukar guling’ untuk rumah mereka, namun tawaran ini juga ditolak oleh Ngadenin karena rumah tersebut rawan terkena banjir dan jauh dari lokasi usahanya.

Hingga saat ini, belum ada kejelasan terkait status rumah milik Ngadenin. Dia berharap dapat bertemu dengan pihak hotel dan pemerintah untuk mencari solusi terkait rumahnya tersebut.

“Saya itu, masalah ini, yang penting itu kita bisa ketemu ngobrol bareng, jadi saling terbuka. Andai kata hotel itu ada kendala, keberatan benar, umpamanya ya kan kita (jadi) tahu,” ungkap Nur.