Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 2 November 2023

Muhammad Kemal Farezy Nov 2, 2023 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 2 November 2023

Tangerang, BisnisPro.id – Nilai tukar rupiah berpotensi menguat menjadi sekitar Rp15.800 pada hari ini, Kamis (2/11/2023), setelah Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan yang mendesak dolar AS.

The Fed mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada kisaran 5,25% hingga 5,50% saat ini, setelah pertemuan pada 31 Oktober-1 November 2023. Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam konferensi persnya mengatakan bahwa biaya pinjaman pasar harus tetap tinggi secara berkelanjutan agar dapat memengaruhi pilihan kebijakan moneter bank sentral di masa depan.

“Dalam konferensi pers, Powell mencatat bahwa risiko menjadi semakin seimbang; itu menunjukkan sedikit dovish,” kata Amo Sahota, direktur Klarity FX di San Francisco.

Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra menganggap bahwa penguatan dolar AS terjadi karena pasar masih menantikan pernyataan The Fed mengenai arah kebijakan moneter mereka dini hari ini. Ariston juga mempertimbangkan data ekonomi AS yang kuat bulan lalu, dan dia memperkirakan bahwa sangat mungkin The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya dalam jangka waktu yang lebih lama.

“Rupiah pada Kamis (2/11/2023) berpotensi menguat ke kisaran Rp15.850-Rp15.860 per dolar AS,” paparnya.

Pada Rabu (1/11/2023), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami koreksi sebesar 0,32% menuju level Rp15.935,50. Di tengah pelemahan ini, indeks dolar AS juga tercatat menguat sebanyak 0,10% menjadi 106,77.

Di kawasan Asia, berbagai mata uang lain menunjukkan pergerakan yang bervariasi pada akhir sesi perdagangan. Yen Jepang dan dolar Hong Kong adalah beberapa mata uang yang menguat terhadap dolar AS, sementara beberapa mata uang lainnya melemah.

Misalnya, dolar Singapura melemah sebanyak 0,04%, dolar Taiwan terkoreksi sebanyak 0,25%, peso Filipina melemah 0,15%, won Korea terkoreksi sebanyak 0,47%, rupee India melemah 0,03%, yuan China turun 0,04%, ringgit Malaysia turun 0,15%, dan baht Thailand terkoreksi sebanyak 0,20%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah yang hampir mencapai Rp16.000 per dolar AS disebabkan oleh ketidakpastian pasar yang masih menunggu petunjuk terkait kebijakan suku bunga acuan dari The Fed dalam pertemuan puncak pada Rabu (1/11/2023). Selain itu, ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga memburuk setelah IDF meningkatkan jumlah pasukan yang dapat masuk ke Jalur Gaza.

“Tensi ini yang membuat dolar itu kembali penguatan karena negara-negara yang menyarankan gencatan senjata selalu dikekang oleh Amerika Serikat dan Inggris, sehingga berujung pada penguatan dolar,” jelasnya, Rabu (1/11/2023).

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads