Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 4 Januari 2023

Muhammad Kemal Farezy Jan 4, 2024 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 4 Januari 2023

Tangerang, BisnisPro.id – Nilai tukar rupiah hari ini diprediksi akan mengalami fluktuasi namun berpotensi untuk ditutup melemah dalam kisaran Rp15.460 hingga Rp15.540 per dolar AS.

Prediksi pelemahan nilai tukar rupiah hari ini didorong oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) setelah rilis risalah pertemuan Federal Reserve. Dolar AS berhasil mencapai level tertinggi dalam dua minggu pada akhir perdagangan Rabu (3/1/2024) waktu setempat, karena investor mulai meragukan ekspektasi pasar terkait potensi penurunan suku bunga oleh The Fed pada tahun 2024.

Risalah pertemuan Federal Reserve yang dirilis pada Rabu, untuk pertemuan tanggal 12-13 Desember 2023, menunjukkan keyakinan para pejabat terhadap kendali inflasi dan kekhawatiran akan dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh kebijakan moneter yang terlalu restriktif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Ibrahim Assuaibi, Direktur Laba Forexindo Berjangka, mengungkapkan bahwa meskipun The Fed telah memberikan sinyal pada bulan Desember bahwa mereka akan mulai mengurangi suku bunga pada tahun 2024, namun mereka hanya memberikan sedikit petunjuk mengenai timing atau waktu pelaksanaan tindakan tersebut.

“Pejabat Fed juga memperingatkan setelah pertemuan tersebut bahwa pertaruhan penurunan suku bunga lebih awal tidak berdasar, mengingat inflasi dan pasar tenaga kerja masih berjalan relatif panas,” kata Ibrahim dalam riset harian, dikutip Kamis (4/1/2024).

Data nonfarm payrolls untuk bulan Desember dijadwalkan akan diumumkan pada hari Jumat ini, dan diperkirakan akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai kondisi lapangan kerja. Meskipun ada proyeksi penurunan yang signifikan dalam angka tersebut, namun sepanjang tahun 2023, data-data tersebut secara konsisten melampaui harapan yang telah diantisipasi.

Menurut Ibrahim, untuk sentimen dalam negeri, data Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global pada bulan Desember mencapai posisi 52,2, meningkat sebanyak 0,5 poin dibandingkan dengan bulan November yang berada pada level 51,7. PMI Manufaktur Indonesia berhasil mempertahankan fase ekspansi selama 28 bulan berturut-turut. Keberhasilan ini menempatkan Indonesia bersama India sebagai dua negara yang mampu mempertahankan tingkat di atas 50 poin selama lebih dari 25 bulan. Sektor manufaktur di Indonesia terus menunjukkan perbaikan, didukung oleh keberhasilan implementasi berbagai kebijakan strategis pemerintah yang berjalan sesuai jalur yang tepat. Meskipun demikian, masih terdapat kebijakan tertentu, seperti penerapan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT), yang belum mencapai harapan sektor industri. Beberapa perusahaan industri masih belum merasakan manfaat dari harga gas sebesar USD 6 per MMBTU. Selain itu, ada beberapa sektor industri yang masih menghadapi kendala dalam volume gas yang diterima, yang tidak sesuai dengan jumlah yang telah dijanjikan dalam kontrak dengan penyedia gas.

Dalam laporannya, S&P Global menyatakan bahwa ekspansi PMI Manufaktur Indonesia pada bulan terakhir tahun 2023 terjadi karena adanya permintaan yang tinggi, termasuk dari luar negeri. Hal ini memacu pertumbuhan produksi dan peningkatan jumlah tenaga kerja.

Sementara itu, untuk perdagangan hari ini, Kamis (4/1/2024), Ibrahim memproyeksikan nilai tukar rupiah akan mengalami fluktuasi namun berpotensi ditutup melemah dalam kisaran Rp15.460 hingga Rp15.540 per dolar AS. Pada pembukaan perdagangan, rupiah melemah sebanyak 0,39% atau 61 poin ke level Rp15.542 per dolar AS. Di sisi lain, indeks dolar AS mengalami kenaikan sebanyak 0,01% atau 0,01 poin menjadi 102,51.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads