Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, Kamis 6 Juli 2023

Muhammad Kemal Farezy Jul 6, 2023 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, Kamis 6 Juli 2023

Tangerang, BisnisPro.id – Pada Kamis (6/7/2023), diperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika akan mengalami fluktuasi namun akhirnya ditutup dengan pelemahan, seiring dengan tren penguatan dolar AS. Perhatian pasar saat ini tertuju pada keputusan The Federal Reserve (The Fed) yang akan diumumkan pada pertemuan akhir Juli.

Pada penutupan perdagangan Rabu (5/7/2023), rupiah tercatat melemah 0,15% atau turun 23 poin, mencapai level Rp15.017 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar mengalami penguatan sebesar 0,13% atau naik 0,13 poin menjadi 102,79.

Ibrahim Assuaibi, selaku Direktur Laba Forexindo Berjangka, menyatakan dalam penelitiannya bahwa penguatan indeks dolar terjadi karena fokus pasar sedang tertuju pada keputusan The Fed yang akan diambil pada pertemuan akhir Juli ini. Berdasarkan hasil jajak pendapat, sejauh ini diperkirakan terdapat 88% harapan akan adanya kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin. Selain itu, ketegangan perdagangan antara AS-China juga meningkat setelah beberapa produk galium dan germanium yang menjadi bahan utama dalam pembuatan chip, diblokir oleh importir utama China untuk diekspor ke AS.

“Langkah ini merupakan pembalasan atas tindakan AS untuk memblokir akses China ke teknologi pembuatan chip utama, memicu kekhawatiran atas konflik perdagangan yang lebih besar antara ekonomi terbesar di dunia,” ungkap Ibrahim dalam tulisannya, pada Kamis (6/7/2023).

Keberlanjutan gangguan pada rantai pasokan global, terutama jika China memblokir ekspor mineral tanah jarang sebagai pengekspor terbesar dunia, menjadi sumber kekhawatiran bagi para investor. Tindakan tersebut juga datang pada saat ekonomi China menghadapi tantangan besar, karena masih berjuang untuk pulih dari dampak ketatnya aturan anti Covid-19 selama tiga tahun terakhir. Kemungkinan adanya hambatan lebih lanjut terhadap ekonomi China diperkirakan akan menekan permintaan terhadap tembaga.

Di sisi dalam negeri, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,75% hingga akhir tahun 2023, sejalan dengan tren perlambatan inflasi yang terjadi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa inflasi pada bulan Juni 2023 turun menjadi 3,52% secara tahunan, kembali mencapai target sasaran inflasi BI yang berkisar antara 2-4%. Tingkat inflasi yang lebih rendah dari perkiraan ini sejalan dengan inflasi inti yang tetap terkendali dan kenaikan harga bergejolak yang relatif moderat.

Pada bulan Juni 2023, inflasi inti juga menunjukkan penurunan menjadi 2,58% secara tahunan dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,66% secara tahunan. Dengan inflasi inti yang tetap terjaga di bawah batas 3% dan inflasi umum yang kembali ke level di bawah 4%, Bank Indonesia diyakini masih memiliki ruang untuk melonggarkan kebijakan moneter.

“Namun BI, perlu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Hal ini mempertimbangkan arah kebijakan The Fed yang berpotensi kembali menaikkan suku bunga sekitar 25–50 basis poin ke depan,” katanya.

Rupiah memulai perdagangan dengan pelemahan sebesar 23 poin atau 0,15%, mencapai Rp15.017 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS mengalami penguatan sebesar 0,01%, mencapai level 103,38.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads