Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, Rabu 20 Juli 2022

Muhammad Kemal Farezy Jul 20, 2022 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, Rabu 20 Juli 2022

Jakarta, BisnisPro.id – Nilai tukar rupiah masih berpeluang naik terbatas jelang hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada tengah pekan ini. Rupiah diperkirakan bergerak di rentang Rp14.960 – Rp14.090 per dolar AS. Kemarin, rupiah ditutup menguat tipis 0,03 persen atau 4 poin ke Rp14.977 per dolar AS.

Indeks dolar AS terpantau melemah 0,66 persen ke 106,66. Mata uang Asia lainnya seperti dolar Taiwan menguat 0,08 persen, won Korea Selatan menguat 0,28 persen, peso Filipina menguat 0,16 persen, rupee India menguat 0,07 persen, yen Jepang menguat 0,31 persen, ringgit Malaysia menguat 0,11 persen, dan baht Thailand menguat 0,22 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan Indonesia berpeluang mengalami resesi ekonomi akibat inflasi global pada kuartal III atau kuartal IV/2022. Pasalnya, inflasi akan berdampak pada harga yang terus meningkat sehingga berpotensi makin menekan tingkat konsumsi masyarakat. Itu tercermin dari biaya hidup makin meningkat dan daya beli masyarakat yang menurun.

Inflasi tahun ini diperkirakan akan berada di atas 6,5 persen sampai akhir tahun tetapi mulai menurun pada tahun depan. Sementara itu, inflasi global diperkirakan akan mulai mereda pada awal 2023 mendatang. Meski angkanya tetap tinggi, inflasi akan mulai menunjukkan tren penurunan pada waktu tersebut.

“Asumsi ini berdasarkan pada adanya pembicaraan antara Rusia dengan Uni Eropa untuk mulai menarik sanksi secara perlahan. Situasi ini diharapkan mampu memperbaiki pasokan minyak dan gas dalam skala global,” paparnya, Selasa (19/7/2022).

Meski begitu, inflasi masih akan menjadi ancaman hingga akhir tahun ini. Sejumlah komoditas yang akan berperan penting adalah BBM dan gas. Inflasi yang tinggi akan menggerogoti prospek pertumbuhan ekonomi.

“Potensi pertumbuhan ekonomi saya kira berada di bawah 4,5 persen, lebih rendah dari prediksi semula yang 5 persen. [Pertumbuhan ekonomi] pasti akan turun year-on-year, sepanjang tahun,” imbuhnya.

Resesi juga berpotensi makin banyak menyeret masyarakat Indonesia ke bawah garis kemiskinan. Sebagian perusahaan mungkin terpaksa kembali lagi ke posisi melemah, karena konsumsi melambat sehingga penjualan dan omzet turun. Mungkin beberapa sektor akan kembali mengalami fase resesi. Untuk menghindari resesi, Bank Indonesia (BI) siap menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dari ancaman resesi global. Sederet bauran kebijakan siap ditempuh baik langsung maupun tidak langsung.

BI diyakini tetap akan beraksi meredam gejolak yang timbul. BI memastikan ketersediaan valuta asing dan siap mengambil langkah intervensi apabila dibutuhkan baik di Pasar Spot, perdagangan DNDF, maupun penjualan SBN di pasar sekunder.

Dari sisi eksternal, dolar AS melayang pada Selasa tepat di atas level terendah sepekan karena pasar mengurangi kemungkinan kenaikan poin persentase suku bunga Federal Reserve bulan ini. Data pekan lalu menunjukkan bahwa inflasi AS sudah berada di level tertinggi empat dekade dan terus meningkat pada Juni, karena investor bertaruh pada pelonggaran yang sangat besar. Namun, angka dari Jumat pekan lalu menunjukkan penurunan ekspektasi inflasi konsumen ke level terendah dalam setahun.

“Investor mengawasi pertemuan Federal Reserve AS yang dijadwalkan pada 26-27 Juli untuk mendapatkan petunjuk tentang seberapa agresif Fed akan menaikkan suku bunga. Data AS terbaru juga memperkuat dukungan pejabat untuk kenaikan 75 basis poin lainnya,” jelasnya.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads