Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, Waspada Sinyal The Fed

Muhammad Kemal Farezy Oct 5, 2023 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, Waspada Sinyal The Fed

Tangerang, BisnisPro.id – Proyeksi perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengindikasikan kemungkinan lanjutan tren pelemahan, menuju kisaran Rp15.700 per dolar AS. Faktor utama yang mempengaruhi kecenderungan ini adalah kebijakan suku bunga yang tetap hawkish dari The Federal Reserve (The Fed).

Ibrahim Assuaibi, Direktur Laba Forexindo Berjangka, memperkirakan bahwa mata uang rupiah dapat mengalami fluktuasi pada sesi perdagangan Kamis (5/10/2023) dan diperkirakan akan ditutup dengan kecenderungan melemah dalam kisaran Rp15.620 hingga Rp15.700 per dolar AS.

Berdasarkan data dari Bloomberg, pada hari Rabu (4/10/2023), rupiah mengakhiri perdagangan dengan pelemahan sebesar 54 poin atau 0,36%, mencapai level Rp15.634 per dolar AS. Indeks dolar AS turut mengalami penurunan sebesar 0,03%, mencapai 106,97 pada pukul 15.00 WIB.

Sementara itu, mata uang dari negara-negara Asia lainnya mayoritas mengalami pelemahan. Won Korea, sebagai contoh, mengalami penurunan sebesar 0,19%, yuan China menguat 0,19%, dan rupee India mengalami pelemahan sebesar 0,05%. Selain itu, ringgit Malaysia juga mengalami pelemahan sebesar 0,19%, sementara baht Thailand turun sebesar 0,11%.

Ibrahim Assuaibi menyatakan bahwa para investor kini tengah mengantisipasi penerapan kebijakan moneter restriktif dalam kurun waktu yang lebih panjang. Hal ini muncul seiring dengan ketahanan ekonomi yang luas, yang semakin memperkokoh posisi greenback di panggung pasar mata uang global.

“Hal tersebut dibarengi dengan pandangan hawkish dari Federal Reserve dan imbal hasil treasury tertinggi dalam 16 tahun,” tulisnya dalam riset, Rabu (4/10/2023).

Sementara itu, kenaikan harga minyak yang berlangsung tanpa kendali selama beberapa bulan terakhir menimbulkan kekhawatiran yang signifikan bagi negara-negara nonpenghasil minyak. Menurut Ibrahim, kondisi ini berpotensi memberikan beban berat bagi perekonomian pada akhir tahun ini.

Dari perspektif domestik, Ibrahim melihat bahwa pelaku pasar tampak dalam posisi “wait and see” menunggu kepastian yang akan muncul menjelang tahun politik. Terlebih lagi, ketidakpastian semakin diperkuat oleh belum diumumkannya siapa yang akan menjadi pendamping bagi masing-masing calon dari dua bakal calon presiden.

Berdasarkan pemantauan hari ini, pada pukul 15.06 WIB, nilai tukar rupiah tercatat mengalami penurunan sebesar 54 poin atau 0,35% menjadi Rp15.634 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS mengalami koreksi sebesar 0,02%, mencapai level 10,976. Pelemahan rupiah ini terkait dengan ekspektasi pasar akan kenaikan Federal Funds Rate (FFR) yang diperkirakan akan terjadi pada bulan November mendatang.

Ekspektasi kenaikan FFR tersebut cenderung memberikan dorongan pada penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Asmo, yang biasa dipanggil dengan panggilan akrabnya, menyatakan bahwa hal ini akan memiliki dampak signifikan di dalam negeri, salah satunya adalah tekanan terhadap kinerja impor Tanah Air.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads