Rusun Nagrak Siap Tampung Warga Eks Kampung Bayam
Tangerang, BisnisPro.id – Dalam rangka menampung warga eks Kampung Bayam yang terkena gusur oleh proyek Jakarta International Stadium (JIS), Dinas Perumahan dan Permukiman DKI Jakarta telah menyiapkan Rusun Nagrak. Awalnya, warga diberikan janji untuk dapat tinggal di Kampung Susun Bayam, sebuah kompleks rusun yang dibangun di atas lahan bekas kampung mereka. Namun, setelah berakhirnya masa jabatan Gubernur Anies Baswedan, nasib mereka menjadi tidak pasti dan tidak ada kejelasan yang diberikan.
“Sudah kita siapkan di Rusun Nagrak. Silakan warga (Kampung Bayam) yang ingin pindah,” kata Pelaksana tugas Kepala (Plt) Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Retno Sulistiyaningrum pada senin, (10/7/2023).
Retno menyatakan bahwa keputusan untuk tinggal di Rusunawa Nagrak sepenuhnya diserahkan kepada keinginan warga Kampung Bayam. Namun, dia belum dapat memberikan penjelasan mengenai kapan warga Kampung Bayam dapat mulai menempati rusun yang telah disiapkan.
“Terserah mau kapan. Pokoknya unitnya sudah siap, tinggal warganya kapan mau, ini sudah kita fasilitasi,” ungkap Retno.
Retno berharap agar warga yang masih ingin tinggal di Kampung Susun Bayam dapat mempertimbangkan untuk beralih ke Rusun Nagrak. Menurutnya, pemerintah tidak memiliki opsi lain, dan dia mengharapkan agar warga tidak bersikeras untuk tetap tinggal di Kampung Susun Bayam.
“Ya harus (mau) ini. Kita punyanya Nagrak. Ya jangan menolak ya,” ujarnya.
Ketika warga Kampung Bayam terkena gusur akibat proyek JIS, mereka awalnya dijanjikan untuk menempati Kampung Susun Bayam yang berdiri di atas lahan bekas kampung mereka. Gubernur DKI Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun tersebut pada tanggal 12 Oktober 2022. Pada saat itu, Anies Baswedan berharap bahwa pembangunan Kampung Susun Bayam akan menjadi contoh bagi pemerintah untuk tidak mencari solusi yang mudah dengan hanya menggusur warga. Menurut Anies, pembangunan perlu melibatkan semua pihak.
“Bukan mengambil cara mudah, simpel, tapi tidak mencerminkan keadilan sosial. Direlokasi jauh, kemudian setelah direlokasi menonton tempat itu tumbuh berkembang,” ungkapnya.
Anies Baswedan menjelaskan bahwa pengelolaan Kampung Susun Bayam akan dilakukan dengan cara yang sama seperti rumah susun sewa lainnya. Semua penghuni rusunawa, termasuk warga yang berasal dari Kampung Susun Bayam, akan dikenakan tarif sewa.
Kampung Susun Bayam, yang dibangun oleh Jakpro, terdiri dari tiga menara dengan empat lantai masing-masing, dengan total 138 unit hunian. Pada saat peresmian, Direktur Dukungan Bisnis PT Jakpro, Muhammad Taufiqurrachman, menyatakan bahwa penghuni harus membayar biaya sewa atau kontribusi untuk jangka waktu tertentu. Namun, besaran kontribusi tersebut belum ditetapkan.
Namun, setelah masa jabatan Anies Baswedan berakhir, warga eks Kampung Bayam belum dapat menempati Kampung Susun Bayam. Mereka telah beberapa kali melakukan protes dan aksi di Balai Kota untuk menuntut agar mereka dapat menghuni Kampung Susun Bayam. Syachrial Syarif, Wakil Presiden Sekretaris Perusahaan PT Jakarta Propertindo (Jakpro), menyatakan bahwa eks warga Kampung Bayam belum dapat menempati kampung susun tersebut karena masih ada masalah legalitas yang belum diselesaikan. Menurutnya, proses legalitas pengelolaan Kampung Susun Bayam masih belum selesai.
“Jadi yang jelas kami masih berdiskusi dengan Dinas di Pemprov untuk memberikan legalitas ke kami untuk menyewakan,” kata Syachrial pada, Senin, (20/2/2023).
No Comments