Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 16 November 2023

Muhammad Kemal Farezy Nov 16, 2023 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 16 November 2023

Tangerang, BisnisPro.id – Pada perdagangan hari ini, Kamis (16/11/2023), mata uang rupiah dibuka melemah ke level Rp15.556 per dolar AS, mengalami penurunan sebesar 0,14% seiring dengan penguatan indeks dolar. Data Bloomberg pada pukul 09.00 WIB mencatat bahwa rupiah berada di posisi Rp15.556 terhadap dolar AS, sementara indeks dolar menguat 0,09% ke level 104,362.

Mata uang Asia lainnya juga mengalami pergerakan bervariasi dan cenderung melemah bersama dengan rupiah. Dolar Singapura melemah 0,12%, dolar Hong Kong melemah 0,04%, dolar Taiwan melemah 0,11%, won Korea melemah 0,59%, peso Filipina melemah 0,15%, yuan China tergerus 0,15%, ringgit Malaysia melemah 0,73%, dan bath Thailand melemah 0,32%. Sementara itu, mata uang yang menguat terhadap dolar adalah yen Jepang yang naik 0,11%, serta rupee India yang mengalami kenaikan sebesar 0,22%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, sebelumnya menyatakan bahwa pergerakan mata uang rupiah pada perdagangan hari ini, Kamis (16/11/2023), diperkirakan akan bersifat fluktuatif tetapi berakhir dengan penguatan dalam kisaran Rp15.490 hingga Rp15.570. Ibrahim menjelaskan bahwa tantangan utama bagi The Fed saat ini adalah inflasi yang bergerak stagnan, terutama setelah terjadi peningkatan inflasi yang melebihi perkiraan pada bulan Agustus dan September. Hal ini telah mempengaruhi sikap hawkish dari pihak The Fed.

“Namun, mengingat The Fed memberi isyarat bahwa kenaikan suku bunga di masa depan sebagian besar akan bergantung pada jalur inflasi, pembacaan bulan Oktober mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga,” ungkapnya.

Ketua The Fed, Jerome Powell, dan para pembuat kebijakan lainnya belakangan ini berupaya menghadapi ekspektasi bahwa bank sentral AS telah menyelesaikan siklus kenaikan suku bunga yang agresif. Menurut alat FedWatch CME, kontrak berjangka menunjukkan lebih dari 68% kemungkinan The Fed akan memotong suku bunga pinjaman sebesar 25 basis poin atau lebih pada bulan Mei mendatang.

Sementara dari sisi internal, Neraca Perdagangan Indonesia pada Oktober 2023 mencatat surplus sebesar US$3,48 miliar, mengalami peningkatan dibandingkan dengan surplus sebesar US$3,42 miliar pada September 2023. Surplus tersebut didukung oleh ekspor senilai US$22,15 miliar, sementara impor mencapai US$18,67 miliar.

Dengan pencapaian surplus ini, Indonesia telah mencatat surplus dalam neraca perdagangan selama 42 bulan berturut-turut. Pencapaian ini menyamai prestasi yang dicapai pada 42 bulan terakhir masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di era sebelumnya.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads