Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, Selasa 27 Februari 2024

Muhammad Kemal Farezy Feb 27, 2024 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, Selasa 27 Februari 2024

Tangerang, BisnisPro.id – Nilai tukar rupiah diperkirakan akan mengalami fluktuasi namun kemungkinan akan ditutup dengan penurunan di kisaran Rp15.620-Rp15.670 pada perdagangan hari ini, Selasa (27/2/2024).

Proyeksi menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat akan terus fluktuatif dan berpotensi mengalami penurunan saat penutupan perdagangan pada Selasa (27/2/2024). Hal ini terjadi di tengah-tengah antisipasi investor terhadap data indeks harga personal consumption expenditure (PCE) AS yang akan dirilis dalam pekan ini.

Pada sesi perdagangan sebelumnya, yaitu pada Senin (26/2/2024), tercatat bahwa rupiah mengalami pelemahan sebesar 0,21% menjadi Rp15.630 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS juga mengalami pelemahan sebesar 0,05% ke level 103,88. Ibrahim Assuaibi, Direktur Laba Forexindo Berjangka, dalam analisisnya menyebutkan bahwa sorotan saat ini tertuju pada data indeks harga personal consumption expenditure (PCE) AS yang akan menjadi tolok ukur inflasi The Fed dan dijadwalkan akan dirilis menjelang akhir pekan ini.

Data tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai inflasi AS setelah beberapa data yang menantang pada bulan Desember dan Januari. Selain itu, beberapa pejabat The Fed juga dijadwalkan akan memberikan pidato pada akhir pekan ini, dengan perkiraan akan kembali menekankan prospek kenaikan suku bunga bank sentral dalam jangka waktu yang lebih lama, seiring kekhawatiran atas tingkat inflasi yang tinggi.

Selain itu, fokus minggu ini juga terarah pada data indeks harga konsumen (CPI) Jepang untuk bulan Januari yang akan diumumkan pada hari Selasa. Perkiraan awal menunjukkan bahwa angka tersebut mungkin menunjukkan inflasi inti berada dalam kisaran target tahunan Bank of Japan sebesar 2%, sehingga memberikan sedikit dorongan bagi bank sentral untuk mengadopsi kebijakan pengetatan yang agresif.

Dalam konteks domestik, perhatian juga terfokus pada inflasi yang terkait dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi dan barang pokok. Ibrahim menyebutkan bahwa meskipun terjadi kenaikan harga minyak mentah di pasar internasional, dampaknya kemungkinan akan lebih terasa pada BBM nonsubsidi yang memiliki volume atau konsumsi yang cenderung terbatas jika dibandingkan dengan total keseluruhan.

“Sehingga sekalipun ada kenaikan inflasi yang disebabkan oleh harga BBM non subsidi, dampaknya tidak akan signifikan,” ujar Ibrahim, dikutip Selasa (27/2/2024).

Untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memproyeksikan bahwa mata uang rupiah akan mengalami fluktuasi namun kemungkinan akan tetap mengalami pelemahan, dengan kisaran penutupan diperkirakan berada di antara Rp15.620-Rp15.670.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads